Foto: Tim “GCL Peduli Tanggap DBD & Covid-19” bergerak cepat melakukan fogging untuk memastikan masyarakat bebas dari ancaman DBD.

Denpasar (Metrobali)-

Di tengah mewabahnya virus Corona atau Covid-19 dimana jumlah kasus positif juga terus melonjak, penyakit Demam Berdaran Dengue (DBD) juga menjadi ancaman tersendiri bagi warga Denpasar.

Karenanya tokoh masyarakat Padangsambian Anak Agung Ketut Asmara Putra yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar mengajak agar ancaman DBD ini jangan dianggap remeh.

Sebab jumlah kasus DBD di Kota Denpasar terus meningkat. Misalnya saja per 22 April 2020 telah menembus angka 832 kasus, bahkan melebihi angka kasus positif Covid-19 di Denpasar maupun Bali secara keseluruhan.

“Selain Corona, yang tidak kalah penting ditanggulangi adalah DBD. Apalagi DBD juga bahkan lebih mematikan dari Corona. Jangan dianggap remeh, jangan lengah,” kata Asmara Putra, Selasa (28/4/2020).

Melihat ancaman DBD ini juga makin nyata, tokoh yang akrab disapa Gus Cilik ini langsung bergerak cepat melakukan upaya-upaya pencegahan agar infeksi DBD tidak makin meluas penyebarannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengasapan atau fogging.

Apalagi di wilayah Padangsambian tepatnya di Tegal Buah dan di dekat kediaman Gus Cilik sudah ada warga yang kena DBD. Gus Cilik yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kota Denpasar itu pun tak mau semakin banyak warga yang jadi korban DBD.

“Karenanya DBD harus cepat kita tanggulangi. Jangan main-main, jangan anggap remeh,” kata politisi Partai Demokrat yang dikenal sigap membantu berbagai kebutuhan dan permasalahan di masyarakat ini.

Gus Cilik dan tim saat melakukan aksi pencegahan Covid-19 dengan penyemprotan desinfektan.

Gus Cilik menegaskan pandemi virus Corona atau Covid-19 dan DBD sama-sama berbahaya dan harus mendapat pencegahan dan penanganan serius dari pemerintah dan juga masyarakat.

Tak ingin DBD makin menyebar dan mengancam jiwa manusia, Gus Cilik bersama tim “GCL Peduli Tanggap DBD & Covid-19” bergerak cepat melakukan fogging pada hari Minggu (26/04/2020).

Fogging menyasar Jero Gede dan Jero Lingsir Bedelodan karena di dua tempat tersebut penghuninya sudah terjangkit DBD dan dirawat intensif di rumah sakit.

“Sudah sempat dilaporkan kepada Plt. Kelurahan Padangsambian, disuruh menunggu dan akan kirim petugas untuk mengecek jentik nyamuk padahal disana sudah ada yang kena DBD,” ujar Gus Cilik yang juga Ketua Paguyuban Padangsambian Bersatu.

Karena tidak ada kepastian selama dua hari, maka tim GCL Tanggap DBD melakukan eksekusi langsung melakukan fogging di lingkungan sekitar tempat tinggal korban agar DB tidak makin meluas menyebar dan menjangkiti semua orang.

Gus Cilik juga mengungkapkan, banyak dari warga masyarakat yang memintanya untuk serempak melakukan fogging di seluruh wilayah Padangsambian. Namun karena keterbatasan alat dan obat, upaya pencegahan dengan melakukan fogging tidak dapat optimal dilakukan.

“Kami sedang mengupayakan untuk menambah alat fogging termasuk juga obatnya. Kita sudah pesan, semoga dalam waktu dekat ini bisa didapat dan kami pasti akan melakukan fogging lagi, termasuk juga tetap fokus terhadap penanganan covid-19,” jelas Gus Cilik.

Tim GCL melakukan fogging mencegah DBD.

Pihaknya pun berharap pemerintah lebih serius lagi mengantisipasi dan menanggulangi DBD ini, sejalan dengan penanganan pencegahan covid-19.

Untuk mencegah dan meminimalisir DBD di Kota Denpasar, Gus Cilik juga mendorong Pemkot Denpasar melalui instansi terkait terus melakukan fogging secara serentak, masif dan menyeluruh.

Di sisi lain, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar secra mandiri. Hal ini dapat dilaksanakan dengan Pemantauan Jentik Nyamuk Secara Berkala dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri.

Gus Cilik juga mengingatkan masyarakat jangan lupa melakukan gerakan 3M secara mandiri yakni Menguras, Menutup, Menyingkirkan/Mendaur Ulang, dan Menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dbersihkan. Ini dapat dilakukan rutin minimal seminggu sekali.

“Sama sama hidup sehat dan bersih, jaga lingkungan agar kita bisa terhindar dari DBD. Begitu juga kita harus tetap waspada pada penyebaran virus Corona. Semoga DBD dan Corona Pralina,” tutup Gus Cilik. (dan)