pospera

Pospera 98-Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) di Bali/mb

Denpasar (Metrobali.com)-

Para aktivis angkatan 1998 yang tergabung dalam Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) di Bali mulai mengkonsolidasikan diri dengan membentuk dewan pimpinan daerah (DPD) guna merancang strategi dan gerakan dalam mengawal secara kritis pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Salah satu pentolan Pospera Bali, Kadek Agus Ekanata, mengatakan dihidupkannya organisasi yang merupakan wadah pergerakan mantan aktivis 98 itu, sebagai bentuk keterpanggilan dan tanggungjawab moral mereka terhadap jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara.

Apalagi, Pospera memiliki andil besar turut mengantarkan Jokowi ke tampuk kekuasaan di istana. Setelah Jokowi memegang kekuasaan di eksekutif dan memiliki program-program pembangunan untuk mensejahterakan rakyat yang dikenal nawa cita itu, pihaknya merasa perlu terus mengawal agar tujuan mulia itu bisa tercapai.

Apalagi, Presiden Jokowi sendiri sudah didapuk sebagai pelindung dalam struktur kepengurusan pusat Pospera. Jokowi telah meminta Pospera lebih berperan aktif turut berkontribusi dalam membangun tata perikehidupan bernegara dan berbangsa agar bisa lebih baik lagi.

“Kami ingin nantinya, Pospera bisa bersinergi dengan pemerintahan Jokowi, mengawal aspirasi rakyat dan spirit perjuangan untuk membela kepentingan rakyat, ” katanya dalam pertemuan yang dihadiri puluhan aktivis 98 di Denpasar, Kamis (01/10).

Selain itu, kata Ekanata, pihaknya juga akan membantu Jokowi dalam membuka sumbatan-sumbatan yang selama ini ada di birokrasi atau di lapangan yang menyebabkan, gagasan dan program pemerintahan yang ada tidak berjalan maksimal.

Pendek kata, Pospera akan mengawal cita-cita pemerintahan Jokowi, yang selama ini belum bisa berjalan maksimal atau terealisasi baik dilakukan di semua kementerian maupun badan atau lembaga publik lainnya.

Senada dengan Ekanata, pendiri Pena 98 Oktav NS, menegaskan, saat ini, tengah fokus mengkonsolidasi organisasi di tingkat provinsi atau DPD dan diharapkan dilanjutkan di tingkat kabupaten dan kota.

“Makanya kami sekarang mengumpulkan teman-teman aktivis 98 di Bali, untuk segera menyusun kepengurusan sehingga secara kelembagaan Pospera akan lebih diformalkan dengan kepengurusan DPD dan DPC,” katanya.

Hadir dalam pertemuan itu, Dewan Pertimbangan Presidium Pospera Asep Kurniawan, Ketua DPD KNPI Bali Nyoman Gede Antaguna, Gede Muliarsana (Pemimpin Umum Harian Nusa Bali), dan aktivis lainnya. SIA-MB