jambret

Denpasar (Metrobali.com)-

Radiolog RS Siloam Hospital, Kuta, bernama dr Lorentia Harisusanti SpR, (44) Selasa (14/4) malam sekira pukul 23.30 wita, nyaris kehilangan tas mewahnya berwana putih di Jalan Teuku Umar, Denpasar Barat tepatnya di depan rumah makan Borneo.

Aksi percobaan pencurian dengan kekerasan dan penganiayaan ini dilakukan oleh seorang pria tidak dikenal. Saat warga asal Malang ini, hendak pulang ke rumahnya di Jalan Tukad Batanghari VII No.8A. Sebelum pulang, korban mampir di warung makan Borneo untuk membeli bakso yang dibungkus untuk dibawanya pulang.

Menurut keterangan saksi mata bernama, Erik Adi Suyono dan Didik Supriyanto pedagang bakso Borneo, mengatakan, selang 10 hingga 15 menit korban masuk mobil, tiba-tiba dari pintu samping kiri belakang masuk seorang laki-laki yang mencoba untuk merampas tas korban.

Korban berusaha untuk mempertahankan tas, namun pelaku terus memaksa menarik tas hingga melukai pergelangan tangan kiri korban dengan menggunakan senjata tajam. Upaya pelaku membawa kabur tas korban gagal, lantara korban berteriak “maling,maling,”, sehingga pelaku kaget dan kabur kearah belakang mobil. Korban baru menyadari jika tangannya terluka dan saksi membantu korban dan membawanya ke RS Kasih Ibu.

Peristiwa yang meresahkan kaum perempuan karena terjadi pada malam hari  khususnya di Kota Denpasar ini, dibenarkan oleh Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardhana.

Dikonfirmasi Jumat (17/4), pihaknya mengaku menerima laporan dari korban pada Kamis (16/4) malam sekira pukul 23.30 wita. Sebelumnya info dari broadcast messenger di kalangan wartawan menyebutkan jika korban mengalami luka bacok hingga urat nadi putus dan harus mengalami perawatan di ICU RS Kasih Ibu, Denpasar, atas hal ini mantan Kasat Reskrim Polresta Badung ini pun membantahnya.

“Bukan pembegalan ini yang harus diluruskan, tapi percobaan pencurian tas pelakunya satu orang dan dia melakukan aksinya sendirian bukan begal dan pelaku langsung lari kabur tanpa membawa kendaraan,” terangnya.

Wisnu Wardhana mengatakan, jika luka yang dialami korban tidak menyebabkan urat nadinya putus dibantah, melainkan, hanya luka biasa di sebelah tangan kirinya akibat aksi tarik menarik tas antara korban dan pelaku.

Senada dengan Wisnu Wardhana, Kanit Reskrim Polsek Denbar Miki Wahyudi, mengatakan jika terjadi aksi tarik menarik tas korban dengan pelaku sehingga menyebabkan korban luka di tangan sebelah kirinya.

“Korban memang sempat dirawat di RS Kasih Ibu, karena luka di tangan, kita juga sudah mintakan visum ke rumah sakit. Terkait penyebab luka di tangan korban, diduga luka ditangan korban akibat tarik menarik tas itu,” kata Miki Wahyudi.

Pihak Kepolisian Denpasar Barat sudah mengamankan barang bukti berupa tas milik korban. Kini, Polsek Denbar menyelidiki kasus percobaan pencurian dan tindak penganiayaan tersebut dan secepatnya pelaku bisa ditangkap.

Wisnu Wardhana menegaskan, pihaknya telah meminta bantuan back up dari Polresta Denpasar untuk lebih memperketat pengamanan di kawasan Teuku Umar, dan di wilayah hukumnya dengan bekerjasama dengan banjar-banjar setempat.SIA -MB