kapolres bedah rmh

Klungkung ( Metrobali.com )-

Jajaran Polres Klungkung dalam anjangsana ke Bukit Abah, Desa Besan, Klungkung pada minggu ( 15/6 ) untuk memberi pelatihan membuat Ingka kepada masyarakat setempat juga memberi bantuan bedah rumah. Disela-sela pelatihan tersebut rombongan Kapolres dan jajaran Polsek Klungkung yang didampingi aparat Desa setempat bertandang kerumah warga yang menempati rumah tidak layak huni. Salah satu rumah milik Nengah Pujama 43 berdiri diatas tanah milik desa setempat sangat memprihatinkan dimana dinding rumah itu terbuat dari gedeg yang sudah dimakan usia bahkan rumah yang ditempati tersebut disamping sebagai tempat istirahat juga digunakan untuk dapur.  

Sementara itu Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati, SIK mengatakan kegiatan ini dilaksanakan agar Polisi kembali kejatidirinya sebagai pelayan masyarakat. Kegiatan yang kita jalankan ini, harus bisa menyentuh dan dirasakan langsung oleh masyarakat sendiri, intinya adalah Polisi harus kembali kejati diri yang sebenarnya.

Dengan berbagai kegiatan sosial, tentunya akan menjadi suatu penilaian positif bagi Polri khususnya Polres Klungkung. Kegiatan anjangsana ini dilakukan di Bukit Abah, Desa Besan, karena melihat kondisi masyarakat setempat yang kehidupannya sangat memprihatinkan berada diatas perbukitan terjal, dengan mata pencaharian hanya mengandalkan dari penyulingan minuman tradisional jenis Arak, bahkan ada salah satu warga setempat tidur dan dapurnya menjadi satu, itu yang membuat saya miris, di tengah-tengah kita masih ada orang yang membutuhkan uluran kasih dari kita semua. Imbuh Sri yang Kapolres wanita satu-satunya di Bali.

Seperti apa yang dikatakan Kapolres, tampak rumah yang ditempati Pujana sangat memprihatinkan damana dinding rumah yang terbuat dari gedeg sudah lapuk dimakan usia. Masuk kedalam rumah tersebut tempat tidur, dapur manjadi satu dan dinding didalam yang terbuat dari gedeg itu hitam yang tetntunya asap dapur menempel didinding.  Pujana sendiri yang sehari-hari sebagai penyadap air kelapa untuk disuling menjadi Arak emeliki selain Istri sebagai pendampin juga memilik anak putar putri. Tanah seluas 1 hektar yang ditempati itupun milik Desa setempat yang dipercayakan kepadanya untuk diolah.  

Kurang lebih 10 tahun Pujama bersama Istri dan dua putra putrinya hidup dengan mengharapkan hasil dari menyadap air kelapa  untuk disuling  menjadi Arak. Dari hasil itu selain untuk makan sehari-hari juga untuk biaya pendidikan kedua anaknya. Pujana berusaha untuk menyekolahkan putar putrinya meskipun hanya mengandalkan dari hasil menyuling air kelapa menjadi arak. Bahkan putri yang pertama atas nama Ni Luh Sutiari 14 baru lulus SMP yang akan melanjutkan ke jenjang SMA, sedangkan  yang nomor dua adalah I Kadek Purnama 12 yang akan melanjutkan SMP. Diakui olehnya kalan bantuan raskin dari pemerintah telah diterima meskipun hanya dua bulan sekali. Dan Pujama inipun bersyukur berkat mendapat bantuan bea siswa, putar putrinya biasa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. “ ya bantuan Raskin dapat namun dua bulan sekali dan biaya siswa untuk anak juga dapat, “ ujarnya. Diakui pula dari hasil nyakap tanah seluas satu hektar milik desa dirinya tiap bulan membayar upeti sebesar Rp 15 ribu.  Dan hasil sulingan air kelapa menjadi minuman Arak selama 3 hari bisa mendapat 14 botol jika dijual seluruhnya seharga Rp 90 ribu.

Sementara itu Kepala Desa Besan Made Suryanata G. Puri membenarkan hal itu kalau tanah seluas satu hektar milik desa yang disakap Pujama diwajibkan membayar upeti sebesar Rp 15ribu/bulan.  Intinya pihak desa berusaha membantu warganya yang tidak mampu dengan memberi lahan untuk dikelola. Terkait bantuan bedah rumah dari Polres Klungkung, pihaknya merasa senang dengan kepedulian jajaran Polres Klungkung untuk membantu warga disini selain mendapat pelatihan membuat ingka juga dua warga dibantu behah rumah.

“ Saya sangat senang sekali dengan jajaran Polres Klungkung  atas simpatinya kepada warga kami dengan memberi bantuan bedah rumah, untuk itu atas nama masyarakat setempat saya ucapkan banyak trimakasih yang sebesar besarnya, “ ujarnya yang didampingi Kadus Kanginan Wayan Suardana.  Diakui pula oleh kepala desa bahwa Pujama menempati tanah milik desa sudah turun temurun jadi tidak mempermasalahkan jika diatas tanah milik desa yang dikelola untuk dibangun rumah bantuan dari Polres Klungkung.

Kapolres Klungkung mengatakan bedah rumah ini rasa inpati Polres Klungkung yang untuk bisa membantu rumah yang sederhana artinya paling tidak mereka tidak lagi tidur didapur dengan anak dua bersama istri, apa lagi ada anak gadis. “ Ya bagaimanapun juga mereka mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan atau istilahnya nilai nilai harkat martabat itu menjadi lebih baik, kami dari Polres klungkung mencoba meningkatkan pelayanan itu lewat apa yang kami punya, “ ujar Sri.

”Kami juga mencoba mengetuk dari seluruh anggota barangkali bisa membantu apa yang bisa kami buat, imbuhnya. Ia katakan kalau Rumah sederhana mungkin bukan sesuatu yang hebat tetapi kalau kita tidak menyupayakan untuk berbuat mereka tidak pernah memilikinya. “ Secara gotong royong kita kan membuat bagaimana bentuknya,  nanti kita lihat situasi dilapangan, “ ujarnya yang didamping Waka Polres Klungkung Kompol Gusti Agung D.A, Kapolsek Dawan AKP Ketut Suwastika, Ketua Bhayangkari Klungkung Nyonya Rani Gusti Agung D.A dan aparat Desa Setempat. SUS-MB