Singaraja (Metrobali.com)-

Jajaran Polres Buleleng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk kesekian kalinya pasca hari Raya Idul Fitri secara serentak  mengadakan swiping pengendara motor, kendaran roda empat yang masuk ke Buleleng dan rumah kos Selasa (27/8) siang tadi. Hal itu di maksudkan masuk nya pendatang gelap diwilayah hukum Polres Buleleng.

Polsek Grograk sebagai pintu masuk Buleleng dari pulau Jawa, tidak mau kecolongan dengan masuknya pendatang illegal yang masuk ke Buleleng. Hal itu dibuktikan dengan mengadakan swiping kepada setiap kendaraan yang masuk ke Buleleng. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Mobil barang pun tidak lepas dari pemeriksaan aparat kepolisian.

Kapolsek Grograk Komisaris Polisi Putu Juen saat dimintai keterangan Rabu (28/8) mengatakan, pihaknya tidak mau kecolongan. Swiping pendatang tidak hanya dilakukan pasca Hari Raya Idul Fitri. Namun sampai pelaksanaan APEC 2013 selesai. “Disadari ataupun tidak, Buleleng menjadi tujuan warga luar Bali ke dua setelah Denpasar.  Saat bersamaan, bisa jadi orang-orang yang menginginkan Bali tidak aman akan memulai pergerakan nya dari Buleleng. Grograk sebagai pintu masuk ke Buleleng, mempunyai tanggung jawab untuk meminimalisir pergerakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Juen.

Sementara di wilayah kota Sigaraja sendiri, Polisi, TNI dan pemerintah Buleleng mengadakan swiping rumah kos. Namun sejauh ini, belum di temukan warga mencurigakan. Hanya saja, terdapat beberapa warga yang identitas nya sudah kadaluarsa. “Sebenarnya warga yang terjaring swiping sudah lama tinggal di Buleleng, namun disaat kartu identitas penduduk musiman (KIPEM) nya sudah tidak berlaku, warga bersangkutan enggan memperpanjang,” Ujar Kasat Reskrim POlres Buleleng AKP Made Adnyana TJ. AMHA-MB