PDI Perjuangan Fahmy Habcy

Depok (Metrobali.com)-

Pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan yang dilakukan tim dokter RSPAD Gatot Subroto Jakarta sebaiknya diumumkan ke publik, karenakan publik harus mendapat informasi yang utuh mengenai kestabilan jiwa calon pemimpinnya.

“Jika kestabilan dan jiwa dan emosi calon presiden tidak diketahui sejak awal, apakah KPU dan tim dokter RSPAD akan bertanggung jawab,” kata polistis PDI Perjuangan Fahmy Habcy di Depok, Jumat (23/5).

Fahmi melanjutkan publik dan rakyat tidak bisa mengandalkan hanya sekedar pada visi misi dan intelektual calon presiden, tapi juga gambaran utuh EQ (emotional inteligence) nya. Ini adalah hak rakyat untuk mengetahui informasi itu karena tes tersebut dibayar oleh pajak rakyat.

“Apalah artinya tes-tes kejiwaan itu jika publik tak pernah tahu hasilnya,” ujarnya.

Pada Kamis (22/5) pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla tiba di RSPAD Gatot Soebroto, untuk menjalani tes kesehatan sebagai persyaratan mengikuti Pilpres 2014.

Selanjutnya pada Jumat (23/5) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) sebagai persyaratan untuk maju dalam Pilpres 9 Juli 2014.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Feri Kurnia mengatakan KPU akan membacakan hasil pemeriksaan kesehatan terhadap dua pasangan calon presiden maupun calon wakil presiden (Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta) pada Sabtu (24/5).

“Hasil pleno terkait pemeriksaan dua pasang calon oleh tim pemeriksa dan berkasnya diserahkan ke KPU karena pada 24 Mei 2014 akan dibacakan hasil yang memenuhi,” jelasnya.

Menurut dia, nanti sampai Senin (26/5) tim pemeriksa akan memperbaiki berkas. Kemudian pihaknya akan mengklarifikasi lagi berkas tersebut mulai dari tanggal 26 hingga 29 Mei 2014. AN-MB