perguruan-silat-mengamuk

Tulungagung (Metrobali.com)-

Polisi meringkus ratusan pesilat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menyusul insiden perusakan rumah penduduk dan fasilitas kelurahan oleh sekelompok pemuda bermotor berseragam salah satu perguruan silat terbesar kedua di daerah tersebut, Minggu.

Tidak ada laporan korban jiwa atas insiden yang sempat membuat sejumlah kawasan di Tulungagung selatan bagian barat mencekam tersebut. Namun, Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto memastikan sedikitnya dua rumah dan satu kantor balai desa rusak di bagian atap karena lemparan batu.

“Insiden perusakan terjadi di Desa Margoharjo, Kecamatan Bandung dan Desa Swaloh, Kecamatan Pakel, sekitar pukul 14.00 WIB,” kata Whisnu.

Tak berapa lama setelah aksi perusakan yang meneror dua perkampungan tersebut, polisi melakukan penyisiran serta blokade di sejumlah jalur konvoi mereka.

Hasilnya, selang 30 menit pascainsiden perusakan rumah penduduk di Desa Margorejo dan Swaloh, ratusan peserta konvoi berhasil dicegat saat memasuki Kecamatan Campurdarat.

Sebagian berhasil kabur, sementara sebanyak 120 pesilat lainnya diringkus. Para pemuda yang rata-rata masih usia sekolah tingkat SMP dan SMA itu kemudian diangkut truk polisi dan dibawa ke Mapolres Tulungagung.

Di markas polisi itu, tepatnya di lapangan tenis samping mapolres, ratusan pesilat muda ini juga dikenai hukuman fisik dengan cara dijemur dan beberapa gerakan olahraga ala militer, seperti push-up, shit-up, hingga jalan jongkok mengitari areal lapangan tenis berukuran 25 x 50 meter tersebut.

“Mereka yang ditengarai terlibat sebagai pelaku dan otak perusakan akan kami tahan dan dikenai sanksi pidana, sementara untuk mereka yang sekadar menjadi penggembira malam ini dipulangkan setelah orang tua masing-masing datang ke mapolres,” terangnya.

Hingga berita ini ditulis, Whisnu menyampaikan bahwa pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Namun, dia berjanji pelaku dan otak perusakan yang memicu kembali ketegangan antarkelompok perguruan silat akan diputuskan setelah melakukan pemeriksaan massal terhadap mereka.

“Sudah ada beberapa yang kami periksa intensif, mungkin dalam waktu dua atau tiga jam lagi ada beberapa nama yang ditetapkan sebagai tersangka,” janjinya.

Versi kepolisian, insiden perusakan bermula dari kegiatan latihan olahraga silat rutin yang dilakukan Perguruan Silat Pagar Nusa di Tulungagung Barat sekitar pukul 10.00 WIB.

Usai melakukan latihan bersama yang dihadiri berbagai anak cabang/ranting, termasuk dari wilayah Durenan, Kabupaten Trenggalek, massa melakukan konvoi, semacam tradisi unjuk kekuatan.

Aksi mereka yang semula dikawal polisi mulai tidak terkendali ketika massa peserta konvoi bergerak liar dan sebagian menyasar wilayah-wilayah yang selama ini dikenal sebagai basis anggota Perguruan Silat Setia Hati Teratai (PSHT), musuh bebuyutan mereka. AN-MB

“Saat ini ratusan personel kepolisian kami kerahkan untuk berjaga-jaga di daerah Bandung dan Pakel guna mengantisipasi aksi balasan dari kelompok massa PSHT. Satu kompi Brimob juga sudah siaga di mapolres,” kata Whisnu. AN-MB