Mangupura (Metrobali.com)-

Kepolisian Resor Badung, Bali, melibatkan beberapa paranormal untuk mengungkap kasus pencurian benda-benda pusaka di pura atau “pratima” yang makin marak terjadi.

“Dalam mengungkap kasus tersebut kami sengaja melibatkan beberapa ‘orang pintar’ karena hasil penyelidikan selama ini belum menemukan titik terang,” kata Kepala Sub-Bagian Humas Polres Badung AKP I Made Dina di Mangapura, Jumat.

Selain itu, menurut dia, pencurian benda pusaka tersebut dianggap hal yang aneh karena para pencuri tidak meninggalkan barang bukti di tempat kejadian.

“Dalam pengungkapan kasus tersebut bukan berarti aparat kepolisian tidak bergerak, namun mempercepat kinerja agar tidak pencurian benda pusaka itu menyebar ke daerah lainnya di Pulau Dewata,” ucapnya.

Menurut dia, hasil kerja sama dengan paranormal tidak akan diambil sepenuhnya, namun akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan dukungan saksi-saksi di lapangan.

Hasil kerjasama dengan paranormal itu memang diakuinya belum menuai hasil, namun pihaknya terus berupaya mengungkap kasus tersebut.

Empat pura yang dibobol pencuri yang diperkirakan lebih dari satu orang itu di antaranya Pura Dalem Sangut di Dusun Beng, Pura Puseh Anggunan di Dusun Anggunan, Pura Puseh Kangin (Pura Pusering Jagat) di Dusun Senapahan, dan Pura Panti Dusun Senapahan.

Keempat pura tersebut saling berdekatan namun jauh dari permukiman warga di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung dan diperkirakan aksi tersebut dilakukan pada Rabu (29/5) dini hari sehingga tak seorang pun warga yang melihat kejadian tersebut.

Dari empat pura itu, pencuri tidak berhasil membawa kabur “pratima” yang tersimpan di gedong penyimpanan di Pura Dalem Sangut. Sedangkan di tiga pura lainnya, “pratima” telah raib digasak pencuri.

Polisi dari Polres Badung dan Polsek Petang pada Rabu (29/5) telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari petunjuk awal kejadian itu.

Pencurian “pratima” di Badung dan di seluruh Bali bukan yang pertama. Pada tahun 2012 terdapat 27 pura yang dilaporkan mengalami kehilangan benda-benda sakral.

Meski telah berhasil menangkap lima orang tersangka, namun aksi pencurian “pratima” hingga kini kembali marak terjadi. INT-MB