Probolinggo (Metrobali.com)-

Aparat Kepolisian Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengamankan seorang warga dalam bentrokan yang terjadi antara massa dengan polisi, Jumat (30/8) malam.

“Ada satu warga yang kita amankan karena diduga provokator dalam bentrokan itu,” kata salah seorang petugas yang tidak mau disebutkan namanya, Sabtu dini hari.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polresta Probolinggo, Kompol M Nasir mengakui hal itu, namun pihaknya tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih melakukan pengamanan akibat kejadian itu.

“Iya mas, ini masih kita lakukan pengamanan di lokasi, nanti kalau sudah lengkap akan kita publikasi kepada teman-teman media,” kata M Nasir ketika dihubungi ANTARA.

Ketua KPU Kota Probolinggo, Sukirman, sebelumnya mengaku pihaknya kini hanya menjalankan proses perhitungan, sebab penyelenggara pemungutan suara sudah selesai.

“Soal kecurangan yang ditudingkan warga, silahkan melaporkannya ke pihak berwenang, kami hanya menjalankan prosedur Pilkada,” katanya.

Sebelumnya, dikabarkan pelaksanaan Pilkada Kota Probolinggo ricuh akibat massa salah satu calon merasa tidak puas dengan hasil pilkada karena menilai ada dugaan kecurangan, dan menuntut pilkada diulang.

Akibat bentrok itu, sedikitnya lima orang mengalami luka-luka, dua di antaranya anggota kepolisian, dan korban dilarikan ke RSUD dr Saleh Probolinggo untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu, pelaksanaan Pilkada Probolinggo diikuti 4 calon, yakni nomor urut satu Dewi Ratih-Asad Anshari, nomor urut 2 Rukimin-Suhadak, nomor urut 3 Zulkifli Chalik-Maksum Subani dan nomor urut 4 Habib Hadi Zainal Abidin-Kusnan. AN-MB