hery wiyanto

Denpasar  (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali tengah meningkatkan kewaspadaan terkait bahaya dan dampak dari kelompok beraliran keras untuk membentuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Pulau Dewata.

“Kecil kemungkinan kalau pahamnya (ISIS) masuk di Bali karena hanya masuk di beberapa daerah saja tetapi kekerasan dan teorrisme itu yang harus diwaspadai,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Senin (11/8).

Apalagi Bali telah menjadi sasaran kelompok teroris yang telah melakukan peledakan Bom Bali I dan II menjadi pelajaran bagi aparat terkait untuk mewaspadai berkembangnya kelompok radikal tersebut.

Polda Bali, kata dia, memastikan bahwa informasi terkait pergerakan kelompok radikal “Islamic State of Iraq and Syira” itu di Pulau Dewata belum ada.

Meski demikian hal tersebut tidak membuat pihak kepolisian untuk diam namun meningkatkan kewaspadaan mengingat Pemerintah Indonesia telah menolak keberadaan jaringan beraliran keras itu eksis di Tanah Air.

“ISIS belum ada di Bali tetapi pergerakan mereka yang cepat, itu yang perlu diwaspadai,” katanya.

Apalagi, beberapa anggota dari kelompok yang tak segan-segan menggunakan cara-cara kekerasan untuk memaksakan fahamnya itu, kata Hery, juga merupakan bagian dari kelompok teroris jaringan Santoso.

“Beberapa orang dari bagian kelompok ini (ISIS) juga bergabung dengan kelompok lain yang telah ada di Indonesia seperti kelompok Santoso,” ucapnya.

Untuk itu sejumlah kegiatan antisipatif telah dilakukan pihak kepolisian salah satunya dengan meningkatkan fungsi intelijen termasuk peran Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di setiap pelosok desa di Bali.

“Babinkamtibmas bekerja sama dengan unsur di desa sudah dilakukan pemantauan maupun pembinaan atau ceramah yang dilakukan polda dan polres,” ucapnya.

Polda Bali lanjut dia, juga mengajak tokoh-tokoh masyarakat dan agama untuk ikut menyosialisasikan bahaya dari kelompok radikal ISIS itu agar masyarakat tidak mudah terjerumus. AN-MB