Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali meningkatkan kewaspadaan pascaledakan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, Minggu (4/8) dengan memperketat pengamanan di sejumlah tempat ibadah dan pintu masuk ke Pulau Dewata.

“Kami tentu lebih mawas lagi dan meningkatkan kewaspadaan pengamanan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Hariadi di Denpasar, Selasa (6/8).

Menurut dia, pengamanan di sejumlah tempat ibadah yang ada di Pulau Dewata diserahkan kepada satuan wilayah, baik polres dan polsek di sembilan kabupaten dan kota di Bali.

Dia menjelaskan bahwa pengamanan tempat ibadah sudah merupakan bagian pengamanan dalam Rencana Operasi Ketupat Agung 2013.

“Kami sudah susun rencana operasi berdasarkan karakteristik di Bali dan kami tempatkan pengamanan melalui posko pengamanan,” ujarnya.

Selain tempat ibadah, aktivitas mudik, pengamanan objek-objek vital dan pemukiman warga yang ditinggal mudik penghuninya juga menjadi sasaran pengamanan pihak kepolisian.

Hariadi menampik apabila pengamanan di tempat ibadah dikaitkan pascaledakan bom di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu karena telah disusun jauh-jauh hari dalam rencana operasi.

“Itu sudah kami susun jauh-jauh hari dengan melakukan konsolidasi pascahilangnya dinamit dan kaburnya empat narapidana teroris dari Lapas Tanjung Gusta,” ucapnya.

Sebelumnya Polda Bali mengerahkan 1.300 personel dalam rangka pengamanan Operasi Ketupat Agung 2013.

Selain itu pihak kepolisian juga menyiapkan 23 pos pengamanan dan pelayanan di jalur mudik yang bekerja sama dengan instansi lainnya di antaranya TNI, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan. AN-MB