albertus julius benny

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali telah mengantisipasi kerawanan keamanan yang perlu diwaspadai usai penghitungan suara Pilpres 9 Juli 2014.

“Dari analisa yang perlu diwaspadai adalah sesudah penghitungan (suara),” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Pol Albertus Julius Benny Mokalu, di Denpasar, Selasa (1/7).

Menurut dia, Polda Bali telah menyusun personel pengamanan untuk mengantisipasi adanya gangguan, yakni sekitar 8.000 orang atau sekitar dua pertiga kekuatan dari 12.000 jumlah keseluruhan polisi di Pulau Dewata.

Sebelumnya kepada Antara, Senin (30/6), Benny Mokalu menyatakan bahwa seluruh kawasan di Bali dianggap rawan sehingga polisi bisa melakukan antisipasi menjaga keamanan Pilpres.

“Saya sudah berikan mandat kepada anggota bahwa semua tempat itu rawan. Ibarat air, kadang tenang tetapi di bawahnya ada arus,” katanya.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan penyelenggara pemilu di antaranya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) baik di tingkat provinsi maupun kecamatan termasuk memperkuat titik pengamanan di kantor-kantor tersebut.

Benny Mokalu mengajak masyarakat untuk ikut menjaga keamanan menjelang pesta demokrasi rakyat lima tahunan itu, apalagi Bali merupakan daerah tujuan wisata dunia yang membutuhkan keamanan. AN-MB