Denpasar (Metrobali.com)-

PT Perusahaan Listrik Negara meminta Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tidak menghambat proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang agar dapat segera memenuhi kebutuhan energi listrik di Provinsi Bali.

“Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) sudah ada, mau apa lagi, keberadaan PLTU itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Direktur Operasi PT PLN Area Jawa-Bali-Sumatra Ngurah Adnyana di Denpasar Senin (9/9).

Dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Buleleng meminta agar pembangkit listrik di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, itu diubah dari tenaga uap yang menggunakan batu bara menjadi tenaga gas.

“Tidak mungkinlah, proyek yang sudah berjalan itu terus diubah begitu saja. Kalau pemerintah daerahnya seperti itu, nanti tidak ada investor masuk,” kata Adnyana.

Ia menargetkan PLTU Celukan Bawang yang mampu memproduksi energi listrik mencapai 380 megawatt itu rampung pada bulan Juli 2014.

Saat ini beban puncak maksimum di Bali mencapai 650 megawatt. Dengan makin menjamurnya akomodasi pariwisata di Pulau Dewata, terutama pada saat pelaksanaan KTT APEC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, maka beban puncak maksimum diperkirakan mencapai 720-730 megawatt.

Kebutuhan energi listrik di Bali dicukupi dari sejumlah PLTD dan pembangkit listrik tenaga gas yang tersebar di Kabupaten Buleleng, Kota Denpasar, dan Kabupaten Jembrana.

Bali juga memembutuhkan pasokan dari pembangkit di Jawa sebanyak 200 megawatt melalui kabel bawah laut. Namun hingga saat ini pemasangannya masih terkendala cuaca. “Sudah pernah kami uji coba, tapi terputus karena ombak besar. Akhir tahun ini kami targetkan rampung,” kata Adnyana. AN-MB