Nusa Dua (Metrobali.com)-

PT Perusahan Listrik Negara (PLN) tengah berupaya memenuhi kebutuhan pasokan listrik dalam negeri sebesar 10 ribu megawatt. Untuk itu, PLN tengah menggenjot pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan di beberapa daerah.

Demikian disampaikn Direktur Operasional Indonesia Barat PT PLN, Mochammad Harry Jaya Pahlawan saat memberikan keterangan resmi Conferensi of Electric Power Supply Industri (Cespi) di Nusa Dua, Bali, Minggu 14 Oktober 2012.

Harry menjelaskan, fokus kepada energi ramah lingkungan oleh karena pemerintah sedang meminimalisasi penggunaan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik. “Pada dua tahun lalu penggunaan bahan bakar minyak berada di kisaran angka 50 persen. Kini penggunaan bahan bakar minyak tinggal 18 persen dan sedapat mungkin sitekan hinga angka minimal,” kata dia.

Penggunaan bahan bakar minyak terbesar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Tetapi, kata dia, perlahan dan secara bertahap hal itu dikurangi. Harry juga mengatakan jika PLTU merupakan andalan untuk mrnghasilkan 10 ribu megawatt listrik sesuai target.

Tak hanya PLTU, Harry mengatakan pihaknya juga akan mengoptimalkan Pembangkit Lisrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Panas Bumi (Geothermal) untuk memenuhi target angka 10 ribu megawatt listrik di Tanah Air.

Tak hanya itu, Harry menjelaskan untuk skala kecil dan menengah, pihaknya akan mengoptimalkan Pembangkit Listrik Mini Hydro dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. “Pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Tidak hanya mengandalkan PLTU, tetapi prmbangkit listrik dengan energi lainnya dengan bahan bakar non minyak yang banyak
ditemukan di Indonesia,” papar dia.

Dari pasokan pembangkit energi lain, Harry berharap mampu menghasilkan energi tambahan sebesar 45 megawatt. Untuk mengejar target itu, Harry mengaku PLN telah membentuk tim seribu pulau yang mengkhususkan pembangunan PLTS di wilayah Indonesia Timur. “Termasuk Bali,” imbuh dia.

Program itu, sambung dia, mencakup 100 pulau yang tersebar di 26 lokasi wilayah timur Indonesia.

Sementara dalam konferensi CEPSI dihadiri anggota AESIEAP (Association of The Electrical Supply Industry  of East Asia and The Westren Pasific) atau Asosiasi Pemasok Industri Kelistrikan di Asia Timur Pasifik.

Konferensi dihadiri 2000 delegasi dari 32 negara juga diisi pemaran indoor yang diikuti 117 industri kelistrikan dalam dan luar negeri. BOB-MB