Tiang patah di Desa Talibeng

Denpasar (Metrobali.com)-

Angin puting beliung disertai hujan yang menghampiri Bali Sabtu sore 21/02, dalam sekejap telah memporakporandakan aset PLN yang tersebar di seluruh Bali. Tak kurang dari 25 tiang beton roboh, bahkan ada yang patah akibat tertimpa pohon yang tumbang tersebar hampir merata di seluruh Bali. Selain itu 2 buah trafo PLN rata dengan tanah, salah satunya terjadi di Desa Talibeng Karangasem. Trafo berkafasitas 100 kVA yang terletak di pinggir kuburan Desa Adat Talibeng tertimpa pohon rambutan membuat gardu dan tiangnya ambruk rata dengan tanah. Hal ini juga berdampak pada tiang penyangga di sebelahnya yang ikut patah. Hal yang sama juga terjadi di Wilayah Pejeng, Gianyar di mana sebuah trafo jatur terimpa pohon tumbang, mengakibatkan saluran listriknya terputus hingga siang tadi.

Humas PLN Bali Wayan Redika mengakui, munculnya angin kencang secara tiba-tiba mengakibatkan gangguan besar bagi pelayanan ketenagalistrikan di Bali. “Hampir seluruh Rayon PLN di Bali mendapat pekerjaan baru memulihkan gangguan secepat mungkin”, jelas Redika. Menurutnya bukan hanya pohon yang membuat properti PLN terganggu, ada juga reklame dan model tegakan lain yang kemudian menimpa jaringan PLN, dan tersebar di seluruh Bali. “Paling parah terjadi di Bali Timur, 15 tiang ambruk, tiang pendukungnya ikutan miring dan harus dibenahi, sehingga teman-teman di lapangan terus bekerja hingga siang tadi”, lanjut Redika.

PLN menyadari kejadian serupa memang dialami hampir setiap tahun. Pihaknya sudah melakukan antisipasi mengamankan jaringan dengan memangkas pohon yang dekat dengan jaringan secara reguler. Namun toh kalau terjadi angin kencang, pohon dan materi yang lain yang jauh dari jaringan pun ikut diterbangkan, kemudian menimpa jaringan dan menyebabkan padam. Karena itu, terputusnya pasokan ke masyarakat membuat PLN harus siaga dalam menangani persoalan ini. Redika meminta kerjasama masyarakat di lapangan agar listrik segera bisa menyala. RED-MB