Denpasar (Metrobali.com)-

General Manager PLN Distribusi Bali IBG Mardawa Padangratha mengajak semua komponen pariwisata di Pulau Dewata untuk berefisiensi menggunakan listrik di tengah kondisi sumber energi yang biayanya relatif sangat mahal dan terbatas.

“Bila kita bisa melakukan efisiensi secara konsisten, itu berarti kita telah memberi kesempatan kepada masyarakat dan pengusaha yang lain untuk menikmati listrik,” katanya di Denpasar, Minggu (24/11).

Menurut dia, di balik pesatnya perkembangan industri pariwisata, sejatinya menawarkan peluang bisnis yang sangat strategis bagi PLN Bali untuk dapat melayani dan menjual energi sebanyak-banyaknya. Namun, pihaknya sangat menyadari keterbatasan energi yang tersedia sehingga diperlukan langkah efisiensi.

Permintaan listrik di Bali, tambah dia, terus meningkat. Berdasarkan data lima tahun terakhir peningkatan pertumbuhan listrik di Pulau Dewata mencapai 8–10 per tahun. Pada triwulan pertama 2013 saja, pertumbuhan itu berada pada angka 9,57 persen.

“Pertumbuhan yang tinggi ini sebagai dampak ekonomi dan pariwisata di Bali terus bergerak maju. Penguatan di sisi ekonomi dan pariwisata juga membuat konsumsi listrik mengalami peningkatan signifikan,” ujarnya.

Bahkan, beban puncak tertinggi yang terjadi Oktober lalu, mencapai angka 721 MW, meningkat jauh dari rata-rata bulan sebelumnya yang berkisar 680 MW. Dengan daya mampu yang ada saat ini 790 MW, kondisi ini masih jauh dari formula ketersediaan daya yang ideal.

Mardawa mengatakan bahwa energi untuk melayani 940.000 pelanggan listrik di Bali dihasilkan dari tiga pembangkit besar, yakni PLTG Gilimanuk PLTG/D Pesanggaran dan PLTG/D Pemaron, ditambah kabel laut Jawa–Bali sebesar 200 MW. Semua sumber pembangkit ini terintegrasi dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali.

Di sisi lain, pemanfaatan sumber energi alternatif untuk mendukung Bali sebagai Pulau Hijau (green island) terus dilakukan, antara lain pembangkit listrik tenaga surya di Kabupaten Bangli dan Karangasem, pembangkit listrik tenaga sampah di Suwung, hingga pembangkit tenaga angin di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

“Namun, energi yang dihasilkan relatif masih kecil dibandingkan dengan permintaan yang terjadi. Oleh karena itu, solusi dalam jangka pendek yang harus dibangun adalah kesamaan sikap untuk melakukan efisensi bersama tanpa mengurangi esensinya dan memanfaatkan energi sesuai dengan kebutuhan yang produktif,” katanya.

Untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan tata cara efisensi tanpa mengurangi esensi kenikmatan dalam mengonsumsi energi listrik, PLN Distribusi Bali bekerja sama dengan perusahaan multinasional asal Amerika, Honeywell, juga akan menyelenggarakan “workshop” dengan tema “PLN-Honeywell, Energy Efficiency for Hotels and Resorts” pada tanggal 28 November 2013 di The Westin Resort, Nusa Dua, Badung.

Honeywell, memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun dalam memberikan asistensi tentang pemanfaatan dan penggunaan energi yang efisien kepada sejumlah perusahaan dan industri besar di dunia.

“Workshop” tersebut menjadi kesempatan yang penting bagi pelaku bisnis pariwisata, khsususnya pengelola hotel dan resort sebagai pelanggan utama PLN Bali. AN-MB