Foto: Tokoh muda Klungkung I Putu Agus Putra Sumardana yang juga Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pemuda Sejati.

Klungkung (Metrobali.com)-

Tokoh muda Klungkung I Putu Agus Putra Sumardana mengapresiasi dan mendukung penuh keputusan Gubernur Bali I Wayan Koster yang meniadakan gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-42 (PKB XLII) tahun 2020 ini.

Peniadaan PKB tahun ini untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Pulau Dewata sebagai Surat Gubernur Bali Nomor: 430/3287/Sekret/DISBUD tertanggal  31 Maret 2020 kepada Bupati/Walikota Se-Bali di  perihal PKB XLII Tahun 2020 Ditiadakan.

“Kami rasa peniadaan PKB ini keputusan tepat di tengah terus adanya trend peningkatan pasien  positif terjangkit virus Corona di Bali dan Indonesia umumnya,” kata Agus Putra Sumardana, Kamis (2/4/2020).

Tokoh muda asal Banjar Kaleran, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung ini pun mengajak seluruh seniman, pegiat seni, STT (Sekaa Teruna Teruna) dan seluruh pecinta Pesta Kesenian Bali (PKB) agar menghormati dan juga mendukung penuh peniadaan PKB ini demi mendukung upaya memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini.

“Seniman maupun kita semua seharusnya mendukung setiap kebijakan pemerintah yang ditujukan demi kebaikan bersama dalam mempercepat pemberantasan virus Corona,” kata Agus Putra Sumardana yang juga Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pemuda Sejati ini.

Menurutnya di tengah situasi keprihatinan melawan Corona dan himbauan pemerintah agar kita semua melakukan physical distancing (jaga jarak) dan lebih banyak tinggal di rumah (bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, para seniman tentunya tetap biasa berkreativitas dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

Aktivitas kesenian kekinian tidak harus berkumpul dalam suatu tempat, karena jelas-jelas itu adalah pelanggaran terhadap himbauan pemerintah untuk tidak berkerumum dan menciptakan keramaian.

Cara mensiatinya perlu dipikirkan bagaimana mengemas kesenian agar mengikuti protokol Covid-19 dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sosial dan bisa menyampaikan pesan-pesan optimisme dalam kebersamaan melawan virus Corona.

“Mungkin kreativitas seni bisa dilakukan dengan konteks kekinian misalnya ada kreasi seni yang menyelipkan pesan optimisme dan perang melawan Corona. Tapi tentu caranya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar Agus Putra Sumardana.

Ia pun berharap para seniman, pegiat seni, STT (Sekaa Teruna Teruna) hingga anak-anak muda yang kreatif membuat karya memanfaatkan seni untuk menyebarkan spirit optimisme, menggugah rasa empati, solidaritas, kepedulian sosial dalam kebersamaan gotong royong melawan virus Corona.

“Seni bisa digunakan untuk membangkitkan sprit Gotong Royong bersama membantu masyarakat terdampak Corona dan menjalin rasa persatuan, persaudaraan, menyama braya dan solidiratas kita sebagai anak bangsa yang sedang perang melawan virus Corona,” ujar Agus Putra Sumardana.

Ia mencontohkan, bisa dibuat video/foto lukisan ataupun barang kerajinan yang kemudian diunggah di sosial media seperti Instagram, Facebook ataupun YouTube. Artinya bisa menggunakn media sosial menampilkan kesenian dan bila kontennya menarik bisa mendatangkan lebih banyak follower (pengikut) hingga bisa mnghasilkn pundi-pundi rupiah.

Para pegiat seni maupun generasi muda Bali juga bisa membuat kita konten video di YouTube atau di Instagram misalnya tentang kesenian Bali yang sifatnya solo seperti mekekawin, menyanyikan tembang Bali, lagu Bali untuk anak-anak, dan kreativitas lainnya.

“Sekarang sangat jarang nyanyian lagu anak-anak berbahasa Bali, kini mungkin masanya tiba untuk itu. Kembali ke era 90-an dimana tembang Bali dan lagu anak-anak berbahasa Bali nge-hits di zaman itu,” kata Agus Putra Sumardana.

Bisa juga ada yang membuat video megenjekan dengan melibatkan maksimal 5 orang tentunya dengan menerapkan physical distancing, mengatur jarak aman antar orang minimal 1,5 meter atau 2 meter.

“Pada lagu-lagu Bali atau genjek ini bisa diisi juga dengan lirik-lirik terkini yang memberikan semangat dan optimisme, yel-yel bahwa kita mampu lepas dari virus Corona. Hadapi Corona dengan canda tawa melalui lagu Bali dan genjek,” imbuh Agus Putra Sumardana.

Menurutnya semua itu sekaligus ini bisa jadi penyemangat dan  hiburan untuk warga yang menghabiskan waktu di dalam rumah. Dengan demikian media sosial dapat dijadikan energi positif untuk menghibur masyarakat bukan hanya diisi oleh berita-berita ketakutan apalagi hoax atau kabar bohong.

“Saya ajak STT, generasi muda harus jadi garda terdepan dalam upaya-upaya tadi dengan juga memanfaatkan teknologi dan media sosial. Jadi ini saatnya media sosial untuk kebaikan melawan Corona, bukan sebaliknya jadi sarana penyebar hoax,” tutup Agus Putra Sumardana.

Seperti diberitakan sebelumnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-42 (PKB XLII) tahun 2020 resmi ditiadakan. Peniadaan PKB tahun ini sebagai dampak masih meluasnya penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Pulau Dewata dan Indonesia pada umumnya.

“Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLII Tahun 2020 ditiadakan,” demikian bunyi Surat Gubernur Bali Nomor : 430/3287/Sekret/DISBUD tertanggal  31 Maret 2020 kepada Bupati/Walikota Se-Bali perihal PKB XLII Tahun 2020 Ditiadakan.

Peniadaan PKB ini diputuskan Gubernur Bali juga setelah mendapat masukan secara lisan dari Bupati/Walikota se-Bali yang pada prinsipnya setuju untuk meniadakan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLII Tahun 2020. (dan)