Denpasar (Metrobali.com)-

Warga masyarakat di jalur Desa Gaji, Kecamatan Kuta utara hingga menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung, Bali banyak yang mengeluh karena saluran air minum (PDAM) yang masuk ke rumah tangga terputus akibat pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan trotoar di jalur tersebut.

“Selain pipa PDAM yang putus akibat pengerukan saluran dengan menggunakan alat berat, juga sejumlah tiang listrik roboh,” kata Bagus Ngurah Rai, salah seorang warga Desa Gaji, Dalung di Denpasar, Rabu (4/9).

Ia mengatakan, warga masyarakat di sekitar Monumen Perjuangan Bangsal di kawasan pertigaan Gaji-Sempidi-Dalung Kabupaten Badung sebelumnya tidak menerima pemberitahuan akan terjadinya pengerukan saluran pembuangan limbah.

Kondisi demikian mengakibatkan banyak besi beton yang selama ini digunakan sebagai jalan untuk masuk ke rumah tangga masing-masing keluarga ikut dikeruk sekaligus hilang.

Akibat banyak pipa PDAM yang putus sejumlah warga masyarakat tidak memiliki air persediaan keperluan sehari-hari, termasuk untuk mandi dan memasak.

“Sebaiknya Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Badung yang menangani proyek perbaikan jalan dan trotoar itu terlebih dulu memberitahukan kepada warga, sehingga bisa mengantisipasi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” harap Bagus Ngurah Rai yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali.

Ia menambahkan, koordinasi dengan warga saja tidak ada, apalagi memberikan ganti rugi, padahal proyek itu digarap dengan dana yang cukup besar.

Nilai proyek tersebut dengan dana Rp14,6 miliar dikerjakan oleh PT Sinar Bali dengan Konsultan Manik Tribuasa.

Proyek dengan dana yang cukup besar itu tampaknya dikerjakan secara tergesa-gesa karena sudah harus rampung dalam waktu 180 hari, ujar Bagus Ngurah Rai. AN-MB