Ida Bagus Putu Sukarta1

Denpasar, (Metrobali.com) –

Pasca KPU kota Denpasar memberikan waktu bagi Koalisi Bali Mandara (KBM) untuk mengusulkan paket baru. paket Arjaya-Rochineng terus menguat di internal KBM. Meski demikian, muncul wacana baru dari partai Gerindra yang tergabung dalam Koalisi yang dibentuk saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali itu.

Bahwa dikabarkan partai Gerindra di pilwali Denpasar berkoalisi dengan Partai Hanura untuk mengusung paket baru. Hal ini dibenarkan oleh Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Sukarta. Bahkan Sukarta dengan tegas mengatakan, bahwa partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto sebagai Ketua Umumnya ini tidak mengajarkan kadernya untuk menjadi politikus.

“Untuk Pilwali Denpasar kami serahkan ke DPC Gerindra kota Denpasar. Kami tidak ingin Pilkada ini terlambat. Persoalan kalah menang nomor dua, intinya proses demokrasi berjalan dengan baik. Kami mengharapkan pembangunan di daerah berjalan dan berkesinambungan. Kami diajarkan bukan menjadi politikus. Saya membenarkan kabar tersebut, karena tugas kita adalah mengawal pembangunan dengan baik dan kepemimpinan di daerah berjalan dengan baik. Kami akan memilih kader yang terbaik untuk di daerah. Persoalan kalah menang itu urusan nomor dua, yang penting proses demokrasi berjalan dengan baik,” jelas Ida Bagus Sukarta, di hubungi via telpon, Selasa (25/8).

Disinggung lebih jauh siapa nama-nama bakal calon yang akan diusung, dirinya enggan untuk membeberkannya karena merupakan kewenangan dari DPP.

“Yang kita usung tentunya adalah kader Gerindra, untuk wakilnya jelas pasti dari partai yang kita ajak berkoalisi. Kita belum bisa mengusung sendiri karena jumlah kursi belum cukup sehingga harus berkoalisi. Dengan partai Hanura sudah cukup untuk mengusung calon baru,” beber Sukarta yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI dapil Bali ini.

Terkait adanya paket Arjaya-Rochineng yang diusung oleh KBM, Sukarta menjelaskan bahwa pihaknya belum pernah diajak berkomunikasi mengenai wacana ini. Pihaknya bahkan tidak mempersoalkan kalah atau menang, intinya identitas partai Gerindra tetap dipertahankan. Ia juga menepis anggapan bilamana paslon yang akan diusung partai Gerindra-Hanura nantinya disebut calon ‘boneka’.

“Bukan persoalan calon boneka, intinya kami mengusung calon kami. Kalah menang nomor dua. Bagi kami yang terpenting adalah bagaimana proses demokrasi ini berjalan dengan baik. Sehingga proses pembangunan bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra Denpasar Kadek Ari menguatkan, bahwa pihaknya akan menjemput rekomendasi esok (red, Rabu 26 Agustus 2015).

“Kita mash menunggu rekomendasi turun dari pusat. Besok kami akan jemput rekomendasi. Besok siang kepastian nama-namanya dari Jakarta,” jelasnya,

Mengenai Arjaya-Rochineng, lanjut Kadek Ari, Koalisi Bali Mandara merupakan koalisi yang dibangun pada saat pemilihan Gubernur. Untuk ditingkat kabupaten/kota dikembalikan kepada partai masing-masing.

“Jadi sebenarnya MoU sampai di tingkat kabupaten/kota tidak berlaku. Artinya, kita tidak ada perjanjian apa-apa. Jadi di kabupaten/kota berhak untuk mengajukan calon sendiri,” katanya singkat. SIA-MB