Singaraja (nusa) Skenario tarung head to head melawan PDIP yang dirancang Golkar dalam Pilkada Buleleng 2012, terancam berantakan. Pasalnya, telah muncul paket Dewa Ketut Puja Suradnya-Made Adiptayasa sebagai pasangan Cabup-Cawabup Buleleng yang akan maju ke Pilkada 2012 melalui jalur Independen.

Paket Puja Suradnya-Adiptayasa sebagai Cabup-Cawabup jalur Independen telah resmi dideklarasikan, Minggu (14/8). Acara deklarasi paket calon perseorangan ini dilakukan di kediaman Puja Suradnya di Jalan Supratman 161 B Singaraja, Buleleng. Mereka menyatakan siap tarung ke Pilkada Buleleng 2012, kini tinggal melengkapi berbagai persyaratan administratif.

Paket Puja Suradnya-Adiptayasa merupakan kombinasi kekuatan dari Buleleng Tengah dan Buleleng Barat. Made Adiptayasa adalah tokoh non kader asal Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng (representasi Buleleng Tengah). Kesehariannya, dia seorang wirausaha yang tinggal di Denpasar. Sedangkan Dewa Puja Suradnya adalah pemerhati masalah ketatanegaraan asal Desa Banjar, Kecamatan Banjar (Buleleng Barat). Pendeklarasian paket Puja Suradnya-Adiptayasa kemarin dilakukan secara sederhana, dengan dihadiri para pendukungnya selaku relawan. Menariknya, dukungan bagi paket kombinasi kekuatan Buleleng Tengah-Buleleng Barat ini juga datang dari Gabungan Krama Desa Bebetin, Kecamatan Sawan (Buleleng Timur) dan Ikatan Pedagang Kecil Indonesia (Ipkindo) Bali.

Menurut Ketua Gabungan Krama Desa Bebetin (GKB), Ketut Suwela, pihaknya pilih mendukung paket Puja Suradnya-Adiptayasa, karena kedua figur ini dinilai sosok yang jujur dan memiliki perhatian terhadap awig desa pakraman. “Kita mendukung orang yang ingin kejujuran. Kebetulan, visi misi kejujuran itu ada pada pasangan ini (Puja Suradnya-Adiptayasa),” terang Suwela kepada NusaBali.

Paket independen Puja Suradnya-Adiptayasa bersama timnya pilih menerapkan strategi yang tidak popular di masyarakat. Contohnya, dalam menggalang dukungan KTP untuk memenuhi persyaratan di KPU Buleleng, pasangan independen ini justru meminta dana sumbangan kepada para pemilik KTP.

Masing-masing pemilik KTP yang ingin mendukung mereka, dimintai sumbangan sebesar Rp 2.000. Dana sumbangan dari para pemilik KTP tersebut nantinya akan dialokasikan untuk membiayai semua operasional pendaftaran ke KPU Buleleng.

Selain meminta sumbangan langsung sebesar Rp 2.000 kepada masing-masing pemilik KTP, tim pemenangan paket Puja Suradnya-Adiptayasa juga menyediakan kotak amal bagi warga yang peduli terhadap perjuangan mereka dalam membrantas praktek korupsi. “Memang ini tidak biasa, tapi itulah cara kami untuk bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa kami punya tekad menghilangkan praktek korupsi,” jelas Puja Suradnya, yang pensiun dari PNS tahun 2002.

Cara tesebut bukan mustahil mendapatkan dukungan maupun dana. Buktinya, sejak tim relawan bergerak hingga deklarasi kemarin, pasangan Puja Suradnya-Adiptayasa telah berhasil menggalang 1.719 KTP dukungan, dengan total dana sumbangan Rp 12 juta. Dana tersebut sudah tersedot untuk menggerakkan mesin relawannya sekitar Rp 9 juta. “Dana yang kita habiskan Rp 9 juta itu untuk kepentingan administrasi dan lainnya sejak awal,” terang salah satu relawan paket Puja Suradnya-Adiptayasa, Dewa Made Merthayasa.

Dikatakan Merthayasa, gerakan menggalang dukungan masih terus digenjot. Bahkan, di masing-masing kecamatan se-Buleleng sudah terbentuk tim relawan yang terus bergrilya menggalang dukungan KTP ke semua desa. Ketua Tim Relawan paket Puja Suradnya-Adiptayasa, Jro Mangku Wayan Sumana, mengatakan tim relawan nantinya akan dibentuk hingga ke seluruh desa/kelurahan.

“Sekarang yang sudah menunjukkan diri siap sebagai relawan sebanyak 40 orang. Tapi, yang lainnya juga banyak, hanya saja kita masih menghargai mereka karena belum berani kelihatan,” terang Jro Mangku Sumana.

Dengan sisa waktu yang ada, paket independen Puja Suradnya-Adiptayasa merasa yakin akan mampu memenuhi syarat minimal dukungan 36.000 KTP yang disyaratkan KPU untuk maju ke Pilkada Buleleng 2012. Jika ternyata gagal memenuhi 36.000 KTP dukungan, mereka siap batal maju ke Pilkada Buleleng 2012.

“Sebenarnya, saya ini maju sebagai calon karena dipanggil, bukan lantaran terpanggil. Saya dipanggil untuk maju oleh keyakinan dalam diri. Kalaupun nanti syarat itu tidak terpenuhi, saya bersama tim pemrakarsa sudah memutuskan tidak akan melanjutkan perjuangan ke Pilkada 2012,” jelas Puja Suradnya.

“Kami tidak ingin bohong soal dukungan, karena kami tidak bisa membeli dukungan itu,” lanjut Puja Suradnya yang mantan pegawai BKKBN Kabupaten Buleleng. Yang pasti, jika paket Puja Suradnya-Adiptayasa kelak lolos sebagai Cabup-Cawabup Buleleng dari jalur Independen, maka skanario head to head Golkar vs PDIP di Pilkada 2012 yang dirancang kubu Beringin, praktis berantakan. Sebelumnya, Golkar berupaya merangkul semua partai kecuali PDIP, untuk membangun koalisi besar, gunga menciptakan tarung head to head seperti Pilkada Gianyar 2012. Asumsinya, toidak akan muncul calon dari perseorangan.