Jakarta (Metrobali.com)-
Pihak Lion Air menggelar konferensi pers terkait tergelincirnya salah satu armada pesawat baru maskapai tersebut di Bandara Ngurah Rai Bali pada Sabtu sore.

“Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT904 rute Bandung-Denpasar ketika hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, ternyata tidak sampai di landasan pacu, sehingga mengalami kecelakaan,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait dalam konferensi pers di Gedung Lion Air, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).

Menurut Edward, pesawat tersebut berangkat dari Bandung sekitar pukul 12.30 WIB dan mengalami kecelakaan di Bandara Ngurah Rai di daerah Tuban, kawasan Kuta, jam 15.00 Wita.

Edward menuturkan pesawat tersebut mengangkut 101 penumpang dengan rincian 95 dewasa, lima anak-anak dan satu bayi. Selain itu, katanya, ada tujuh kru awak pesawat tersebut.

“Sampai dengan saat ini, semua penumpang selamat, tidak ada yang meninggal dunia. Proses evakuasi juga berjalan dengan baik karena ada kerja sama dari masyarakat,” ujarnya.

Edward mengungkapkan pihaknya juga membangun posko darurat di Bandara Ngurah Rai untuk menampung penumpang yang mengalami syok atau luka-luka.

“Akan tetapi, untuk penumpang yang membutuhkan pengecekan medis secepatnya langsung diantar ke dua rumah sakit, yaitu RSUP Sanglah dan RS Kasih Ibu,” ungkapnya.

Nomor registrasi pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut adalah PKLKS 737-800NG. Edward menambahkan pesawat tersebut baru diterima oleh pihak Lion Air pada Maret 2013.

“Ini pesawat baru. Pesawat ini baru kami terima langsung dari pabriknya, yaitu Boeing Company, Amerika Serikat. Pesawat ini baru mulai kami operasikan pada 28 Maret 2013,” ujar Edward.

Dalam konferensi pers tersebut, Edward mengatakan yang menerbangkan pesawat tersebut adalah Kapten Ghozali yang sudah memiliki jam tebang diatas sepuluh ribu jam. Kondisi pilot sampai saat ini juga dilaporkan dalam keadaan sehat setelah insiden itu terjadi.  INT-MB