MetroBali

Selangkah Lebih Awal

PIALA DUNIA 2018 : Akankah langkah Kroasia segemilang 1998?

Pemain Kroasia, Luka Modric, merayakan setelah mencetak gol kedua mereka pada pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 antara Argentina dan Kroasia di Nizhny Novgorod Stadium di Nizhny Novgorod pada 21 Juni 2018. (Johannes EiseLE / AFP)

Sochi, Rusia (Metrobali.com)-
Tim nasional Kroasia sudah memastikan diri lolos sebagai juara Grup D Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Islandia, Rabu dini hari WIB, demi melaju penuh percaya diri ke putaran 16 besar.

Meski melakukan sembilan pergantian pemain dibandingkan ketika melawan Argentina, di laga pamungkas penyisihan Grup D Kroasia tetap mampu mengatasi perlawanan Islandia dan meraih kemenangan 2-1.

Hasil itu menyisakan satu pertanyaan, mampukah Kroasi mengulangi atau bahkan melebihi langkah gemilang yang mereka catatkan pada Piala Dunia 1998 silam.

Saat masih dihuni nama-nama legendaris seperti Davor Suker dan Zvonimir Boban, negara yang kala itu masih berusia tujuh tahun selepas kemerdekaannya tersebut berhasil mengejutkan penikmat sepak bola seluruh dunia dengan melenggang mulus hingga ke partai semi final. Sayangnya di semi final mereka takluk oleh tuan rumah Prancis, yang akhirnya terus melaju sebagai Juara Piala Dunia 1998.

Lantas mampukan Kroasia yang kini ditukangi Zlatko Dalic itu membawa seragam kotak-kotak merah putih hingga di laga pamungkas Piala Dunia 2018?

“Kami harus percaya pada kualitas kami, kami menghormati semua lawan kami namun kami yakin bahwa tidak ada yang lebih baik dibanding kami,” kata Dalic selepas kemenangan atas Islandia.

Kepercayaan diri Dalic tentu bukan tanpa alasan, mengingat mereka merupakan satu dari dua tim –bersama Uruguay– yang saat ini memiliki catatan sapu bersih kemenangan laga penyisihan grup.

Hasil Kroasia sejauh ini tentu bukan sebuah kebetulan belaka, mengingat lini tengah mereka bak perpaduan menawan antara pengalaman dan masa depan.

Pengalaman lahir dari kaki-kaki bintang Barcelona Ivan Rakitic dan bintang Real Madrid Luka Modric, yang keduanya boleh jadi akan memaksimalkan penampilannya di Piala Dunia 2018, mengingat bukan tidak mungkin empat tahun lagi keduanya yang sudah memasuki kepala tiga sudah lebih sedang menjadi penonton.

Meski memasuki usia kepala tiga, selalu tampil di tiga laga Kroasia, termasuk menjadi sosok paling krusial ketika menghancurkan Argentina-nya Lionel Messi dengan skor 3-0.

Pengalaman “Para Pengawal Tua”, berpadu dengan masa depan sepak bola Kroasia yang kini diemban oleh generasi lebih muda seperti Ante Rebic, Mateo Kovacic dan Marcelo Brozovic, yang ketiganya tak kurang pengalaman menikmati ketatnya persaingan di liga-liga papan atas Eropa.

Dari 23 pemain yang berada di skuat Kroasia, 22 di antaranya telah diberikan kesempatan bermain di Rusia sejauh ini.

Kedalaman skuat Kroasia juga terlihat jelas dengan keberhasilan gelandang Milan Badelj –yang di dua laga pertama hanya menghangatkan bangku cadangan– dinobatkan sebagai Pemain Terbaik ketika mengalahkan Islandia 2-1, tak lepas dari gol voli spektakulernya.

Sebelum mereka-reka seberapa dekat Kroasia mengulangi kegemilangan 1998, di putaran 16 besar Modric dkk dihadapkan pada tantangan bernama Denmark. Tim yang dikenal memiliki pertahanan yang rapat.

Kemenangan kontra Denmark akan membawa mereka ke perempat final untuk menghadapi Spanyol atau tuan rumah Rusia.

“Saya tidak berpikir perjalanan kami di turnamen akan berakhir di 16 besar namun untuk sekarang kami hanya dapat fokus pada Denmark,” kata Dalic.

“Kami hanya dapat berpikir mengenai apa yang menanti kami, namun hal terpenting masih akan datang,” pungkasnya.

Sumber : Antara