Pohoto capture unggahan fb

Karangasem (Metrobali.com) –

BPBD Karangasem sayangkan aksi nekat menerobos zona bahaya mendaki Gunung Agung yang diduga dilakukan oleh sejumlah warga negara asing ditemani oleh pemandu lokal.

Hal ini disampaikan menyusul sejumlah photo – photo yang memperlihatkan aktivitas pendakian dipuncak Gunung Agung kembali tersebar dimedia sosial lewat unggahan akun facebook atas nama Wayan Widi Yasa.

Dalam photo – photo tersebut terlihat ada enam orang pendaki, dimana empat orang diantaranya adalah perempuan warga negara asing sementara salah satunya diduga adalah gaid pamandu yang mengantar bule – bule tersebut mendaki ke Puncak Gunung Agung.

“Sangat disayangkan sampe ada pemandu lokal lagi yang melanggar rekomendasi PVMBG, yang seharusnya pemandu ikut membantu pemerintah memberikan informasi kepada pendaki yang akan naik kegunung agung bahwa saat ini tidak boleh melakukan aktifitas atau pendakian,” Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa menanggapi unggahan photo – photo tersebut.

Selama ini, para pemandu dari Besakih, Pasar agung Jungutan dan Dusun Pucang, Kubu sangat menghormati rekomendasi PVMBG karena Gunung Api Agung sedang berproses. Meskipun memang ahli mendaki hendaknya sementara bisa bergeser ke gunung yang aman lainnya.

Padahal, PVMBG tiga kali sehari hari dalam rilisnya selalu memperingatkan terkait larangan beraktivitas dizona bahaya yaitu diradius empat kilometer dari puncak Kawah Gunung Agung.

Yang sangat disayangkan, photo – photo pendakian tersebut justru diunggah kemedia sosial tentu saja hal ini bisa mengundang para pendaki lain untuk datang tanpa  mempertimbangkan faktor keselamatan.

“Nanti kalo terjadi apa – apa slalu menyalahkan petugas, misalnya terjadi hal yang terburuk tiba – tiba erupsi dan sampai ada korban kan berabe masalahnya,” tandasnya.

Takutnya, peristiwa yang baru saja terjadi di Irlandia terjadi juga di Gunung Agung, dimana tiba – tiba gunung erupsi dan beberapp pendaki yang saat itu melakukan aktivitas mendaki ada yang sampai meninggal. Khususnya di Bali bukan saja bermasalah kalo sampai terjadi meninggal dikawasan Gunung Agung yang disucikan tentunya juga harus menggelar upacara secara Hindu.

Sementara itu, media ini juga sempat mencoba untuk mengkonfirmasi secara langsung kepada pemilik akun facebook tersebut yang diduga sebagai pemandu lokal. Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan membenarkan bahwa telah mendaki dan photo – photo yabg diupload tersebut adalah photo – photo pendakian bulan lalu.

Selain itu, media ini juga sempat menanyakan terkait motivasi melakukan pendakian ditengah situasi berbahaya level III Siaga Gunung Agung, dikatakannya bahwa motifasinya untuk mendaki adalah mencari bekal hidup. (SUA)