Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali menghimbau dan mengharapkan agar sarana, prosesi ritual keagamaan dan budaya  dalam rangkaian hari raya  Nyepi Isaka 1935, Galungan dan Kuningan tidak ditunggangi oleh hal yang terkait dengan politik menjelang pemilihan kepala daerah Mei mendatang.
____________________________________________
 
Dalam kesempatan ini kami mewakili Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) selaku Majelis umat Hindu di Provinsi Bali, menyampaikan bahwa sehubungan dengan rangkaian Hari Raya Keagamaan umat Hindu  yakni Nyepi; Tahun Baru Saka 1935, Galungan dan Kuningan yang dimulai pada akhir Maret sampai dengan April tahun 2013 ini, bertepatan dengan rangkain pemilihan Kepala Daerah (Pilgub Bali) seperti sosialisasi paket Cagub-Cawagub maupun tahapan pilkada lain seperti kampanye serta kegiatan-kegiatan politik lainnya.
Hal itu dikatakan Ketua PHDI Provinsi Bali Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana dalam keterangan persnya, Kamis (7/3) kepada Metrobali.com.
Untuk itu, kami menghimbau dan mengharapkan agar sarana, prosesi ritual keagamaan dan budaya  dalam rangkaian hari raya Nyepi Isaka 1935, Galungan dan Kuningan tidak ditunggangi oleh hal yang terkait dengan politik menjelang pemilihan Kepala Daerah Mei mendatang. Secara khusus, terkait dengan kondisi politik yang sangat rentan dengan gesekan yang dapat memicu kesalahpahaman sehingga menimbulkan konflik, diharapkan supaya semua komponen terkait mulai dari aparat desa hingga kepolisian berupaya meminimalisir hal-hal yang berpotensi menimbulkan ketegangan situasi, seperti meniadakan segala atribut cagub-cawagub, partai politik, stiker, spanduk, baliho dan sarana politis pada waktu pelaksanaan arak-arakan ogoh-ogoh, pemelastian, dan rangkaian kegiatan keagamaan lainnya terkait dengan pelaksanaan Nyepi, Galungan dan Kuningan ini.
Hal ini penting guna menghormati pelaksanaan Catur Brata Penyepian, tetap terjaga suasana khidmat dan kesucian dalam rangkaian hari raya suci umat Hindu serta yang lebih penting lagi adalah suasana keamanan dan kondusif di masyarakat, sehingga citra Bali dan umat Hindu selalu terjaga serta kehidupan toleransi antar umat dan masyarakat di Bali selalu dapat menjadi contoh bagi orang lain dalam menjaga keindahan, keharmonisan dalam keanekaragaman di Indonesia. HP-MB