PGRI usul pendidikan Pancasila dijadikan mata pelajaran

 Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi. (pgri.or.id)
Jakarta (Metrobali.com)-
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rasyidi mengusulkan agar pendidikan Pancasila dijadikan mata pelajaran tersendiri terpisah dari pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).

“Saat ini, kita lihat Pancasila sebagai dasar negara sudah mulai luntur di sekolah. Bahkan ideologi berbau radikalisme dan intoleransi sudah mulai masuk ke lembaga pendidikan,” ujar Unifah di Jakarta, Kamis (1/6).

Pemisahan antara mata pelajaran PPKN dan Pancasila itu perlu dilakukan karena saat ini PPKN hanya sebatas mempelajari administrasi kenegaraan, serta Pancasila tidak lagi dijadikan dasar perilaku bangsa dan negara.

Dia menambahkan, idealnya Pancasila seharusnya menjadi jiwa keseluruhan bangsa dalam bertindak. Untuk itu, perlu dilakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila.

“Selain reaktualisasi Pancasila di dalam kelas juga harus ada praktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya upacara bendera yang kini tidak setiap sekolah melaksanakannya,” katanya.

Oleh karena itu, dia meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Agama perlu melakukan kajian reaktualisasi nilai Pancasila.

Selain itu, sekolah jangan hanya aktif menyanyikan lagu Indonesia Raya namun seluruh lagu tentang Indonesia. Begitu juga dengan kegiatan siswa, harus memuat nilai yang berwawasan kebangsaan.

“Sampai saat ini, saya lihat belum ada metode nilai Pancasila yang sesuai. Kegiatan OSIS dan Pramuka juga harus dimasukkan wawasan kebangsaan,” kata dia. Ant