Keterangan foto: Petitenget Festival (Kerobokan Arts & Spirit 2018) dibuka Jumat (14/9/2018) dan berlangsung hingga Minggu (16/9/2018)/MB

Badung (Metrobali.com) –

Petitenget Festival (Kerobokan Arts & Spirit 2018) yang baru pertama kali digelar resmi dibuka Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace Jumat  malam (14/9/2018). Festival ini berlangsung sangat meriah dihadiri ribuan wisatawan dan masyarakat langsung tumpah ruang memenuhi areal festival.

Bahkan kesuksesan dan membludak jumlah pengunjung pada hari pertama ini membuat Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta merasa puas dan bangga. Ia mengapresiasi kerja keras panitia dan Desa Adat Kerobokan serta seluruh stakeholder terkait.

Bahkan kesuksesan Petitenget Festival ini membuat Bupati yang dikenal “bares” ini akan mengucurkan lebih banyak anggaran untuk membangun pariwisata di Kerobokan khususnya Petitenget.

“Rasanya kalau saya bawa anggaran Rp 500 miliar ke daerah ini, APBD Badung  tak akan ‘kepeh’ (tidak akan terkikis-red). Yang penting masyarakatnya bersatu,” ujar Giri Prasta dengan nada enteng dalam sambutannya.

Bupati pada kesempatan itu juga menyerahkan dana bantuan hibah senilai Rp 2 miliar untuk mendukung Petitenget Festival ini. Dikatakan Kerobokan sangat berperan penting bagi kepariwisataan Badung.

Daerah ini memiliki potensi yang luar biasa baik pariwisata maupun kesenian dan budayanya. Untuk itu, penataan kawasan ini secepatnya akan dilakukan. “Setelah Petitenget Festival ini segera kita lakukan penataan. Bue print-nya sudah ada,” jelasnya sambil menambahkan penataan akan dilakukan secara menyeluruh.

Ke depannya diyakini Kerobokan bisa berkembang menjadi pariwisata internasional. “Saya akan total urus pariwisata di Kerobokan ini. Saya ingin warga jadi tuan rumah di daerahnya sendiri,” ucap Bupati asal Petang, Badung itu.

Petitenget  Festival (Kerobokan Arts & Spirit 2018) yang akan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 14 sampai 16 September 2018 di areal pantai dan sekitar pura Petitenget. Festival ini ditargetkan mampu menghadirkan 50 ribu pengunjung atau wisatawan selama tiga hari.

“Output Petitenget Festival ini kami harakan dapat meningkatkan lenght of stay (lama tinggal) wisatawan di Badung khususnya di Petitenget, dari 3-4 hari menjadi 5-6 hari,” kata Ketua Panitia Petitenget Festival, AA Bayu Joni Saputra.

Di sisi lain, keberadaan festival yang akan rutin digelar tiap tahun ini  juga diharapkan mampu melahirkan paket Tour Petitenget.  Output lainnya adalah adanya pementasan kesenian baik di wantilan maupun di pantai.

Petitenget Festival ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan warga Kerobokan, pelaku UKM juga berbagai pelaku pariwisata. Festival dengan ikon “Bhuto Ijo” ini mengangkat tema “Experience A Festival Centuries in The Making” dengan membangkitkan cerita yang sudah ada berabad-abad yakni perjalanan Dang Hyang Niratha yang juga  dikawal Butho Ijo. Festival ini didukung penuh ribuan warga dari 50 banjar di wilayah Kerobokan.

Bahkan ada pentas kesenian yang melibatkan 2 ribu penari Tenun yang diharapkan bisa memecahkan rekor MURI serta ada pula 2.500 peserta yoga ketawa. Dimeriahkan pula standarisasi dan pameran kuliner serta berbagai produk UMK, pementasan kesenian kontemporer melibatkan sejumlah musisi tanah air dan internasional, hingga kesenian tradisional seperti calonarang kolosal dan pementasan wayang wong.

Pewarta: Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati