Foto: Anggota Komisi IV DPR RI, AA Bagus adhi Mahendra Putra saat menerima Forum Peternak Ayam Bali.

Badung (Metrobali.com)-

Para peternak yang berkumpul dalam Forum Peternak Ayam Bali dalam beberapa minggu belakangan ini merasa ‘galau’ akibat anjloknya harga, pasokan melimpah ditambah lagi dengan masuknya integrator ke pasar becek.

Mereka pun menyampaikan aspirasinya dengan mendatangi kediaman Anggota Komisi IV DPR RI, AA Bagus adhi Mahendra Putra (Amatra) atau yang kerap disapa Gus Adhi di Jro Kawan, Kerobokan, Kabupaten Badung, Sabtu (5/9/2020).

Menurut Gus Adhi dalam kondisi kekinian mestinya harus ada keberpihakan pemerintah ataupun pengusaha terhadap para peternak ayam Bali yang notabene  posisinya sangat dilematis.

“Dalam kondisi ini perlu peran pemerintah bersama pengusaha dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan,” kataAnggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini.

Pada kesempatan ini ia juga  mengapresiasi langkah yang ditempuh Forum Peternak Ayam Bali yang mau menemui dirinya untuk meminta jalan keluar atas persoalan yang membelit peternak.

Salah satu solusi yang disampaikan Gus Adhi yaitu bagaimana peternak memiliki ‘freezer’ atau ‘cold storage’ di tiap kabupaten sebagai upaya menjaga pasokan dan menjaga stabilitas harga ayam peternak.

Rupanya apa yang disampaikan Gus Adhi disambut baik para peternak yang sesegera mungkin akan menindak lanjutinya.

“Kita harus akui dalam masa pandemi Covid-19 memang terjadi gejolak ekonomi di semua sektor, namun kita harus tetap bangkit dan bergerak, salah satunya dengan pengadaan ‘cold storage’ di tiap kabupaten,” tutur Gus Adhi yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini.

Meski demikian Gus Adhi beranggapan para peternak ayam Bali ini juga harus memiliki payung hukum dalam menjembatani persoalan mereka di tengah pandemi Covid-19.

“Adanya keserasian antara pemerintah, integrator dan peternak sangat diperlukan agar tidak timbul kesan terjadinya monopoli,” sebut Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini.

Namun demikian ia beranggapan semua persoalan itu kembali lagi akan tersedianya data. Jikalau kebutuhan daging di Bali sudah berlebihan hendaknya dibatasi pasokan ayam dari luar Bali, jangan terus digelontor, akibatnya peternak lokal yang akan terdesak.

“Penting kiranya kita memiliki database berdasarkan ‘Research and Development’  atau penelitian dan pengembangan yang tujuannya untuk mengetahui jumlah pasokan, kebutuhan dan distribusi,” kata Gus Adhi.

Seperti diketahui sebelumnya, para peternak yang berkumpul dalam Forum Peternak Ayam Bali dalam beberapa minggu belakangan ini merasa ‘galau’ akibat anjloknya harga, pasokan melimpah ditambah lagi dengan masuknya integrator ke pasar becek.

“Tentu hal ini mesti menjadi perhatian semua pihak, perlu langkah konkrit pemerintah dalam membantu mengatasi persoalan yang kami alami,” ujar Ketut Yahya Kurniadi, selaku kordinator Forum Peternak Ayam Bali disela pertemuannya dengan Gus Adhi. (wid)