Made Buana Duwuran

Denpasar (Metrobali.com)-

Petani di Bali lebih senang mengembangkan tanaman kopi unggul jenis arabika karena harga jualnya jauh lebih baik di pasaran dalam maupun luar negeri dibandingkan dengan jenis robusta.

“Harga kopi jenis arabika hasil perkebunan rakyat di tingkat petani di Bangli, Karangasem dan Badung, Bali, mengalami kenaikan yang signifikan,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Selasa (2/9).

Ia mencontohkan, harga kopi jenis arabika di tingkat petani di daerah pedesaan mencapai Rp51.000 per kilogram akhir Agustus 2014, naik Rp19.000 jika dibandngkan pada periode Agustus 2013 yakni hanya Rp32.000 per kilogram.

“Petani memproduksi buah kopi berkualitas sehingga harga pun terus merangkak dan hampir setiap bulan mengalami kenaikan sesuai mekanisme pasar,” ujar Buana Duwuran sambil menyebutkan kopi robusta naik dari Rp23.500 per kilogram tahun lalu menjadi Rp27.000 per kilogram akhir Agustus 2014.

Harga kopi arabika maupun robusta di daerah itu selama tahun 2014 memang terus mengalami kenaikan, termasuk hasil budi daya lainnya seperti kakao, vanili, jambu mete dan tembakau yang semuanya sudah memasuki pasaran ekspor.

Dewa Made Buana Duwuran menyebutkan, kakao hasil perkebunan rakyat Bali yang mulai memasuki pasar ekspor juga mengalami kenaikan dari Rp32.800 pada Januari lalu menjadi Rp38.300/kg dalam minggu IV Agustus 2014. Penambahan nilai jual tersebut cukup berarti bagi masyarakat pekebun di daerah perdesaan.

Vanili hasil petikan petani Bali yang sebagian besar dikapalkan untuk memenuhi permintaan konsumen di Amerika Serikat tersebut harga di tingkat petani cukup stabil dalam sepanjang pertengahan tahun ini yakni Rp20.000/kg (basah).

Sedangkan vanili kering yang sudah siap ekspor masih tetap Rp100.000/kg sepanjang tahun 2014. Bali baru memperdagangkan kopi, kakao dan vanili ke pasar antarbangsa dengan perolehan devisa cukup bagus.

Dewa Made Buana mengakui kakao produksi petani daerah itu dalam jumlah terbatas hanya belasan ton per bulan baru mulai memasuki pasar ekspor dengan tujuan utama konsumen Amerika Serikat, Australia dan Jerman. AN-MB