Ankara (Metrobali.com) –

Pemain sepak bola Turki yang beralih menjadi anggota DPR, Hakan Sukur, Senin mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa untuk memprotes rencana pemerintah menutup sekolah-sekolah milik seorang pemimpin Muslim berpengaruh.

Sukur mengecam “sikap yang tak berarti” yang diadopsi oleh pemerintah terhadap gerakan jaringan sekolah swasta yang dikelola oleh ulama Fethullah Gulen yang bertujuan membantu siswa mempersiapkan diri untuk sekolah tinggi dan universitas.

“Meskipun ada puluhan masalah yang perlu ditangani di sektor pendidikan, itu bukan pendekatan yang adil untuk terus hanya sekolah swasta yang bertanggung jawab,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Sukur, yang terpilih sebagai wakil Istanbul partai yang berkuasa pada pemilu tahun 2011, akan tetap sebagai wakil independen di parlemen.

Pemerintah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan telah terlibat dalam sengketa pahit dengan Gulen, yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat.

Perseteruan itu telah menunjukkan perpecahan di basis orang-orang kuat tradisional keagamaan konservatif Turki menjelang tahun pemilu yang bermuatan tinggi.

Sukur diketahui berafiliasi erat dengan gerakan Gulen, yang memiliki pengaruh yang cukup besar di aparat negara termasuk polisi dan yudikatif.

Dia mengatakan, rencana pemerintah untuk menutup sekolah bukan pertanda baik untuk kebijakan yang telah ditempuh sejak partai itu berkuasa pada tahun 2002.

AKP memiliki suara mayoritas di parlemen 550-kursi. Setelah Sukur mengundurkan diri jumlah kursi AKP diperkirakan akan turun menjadi 325. (Ant/AFP)