Mukhamad Saefudin
Denpasar (Metrobali.com)-

Pesatnya pembangunan akomodasi perhotelan seperti hotel, villa, properti ditambah lagi dengan pembangunan infrastruktur rupanya memicu pemakaian semen di Bali meningkat.

Salah seorang produsen semen terbesr di Indonesia Mukhamad Saifudin, Direktur Komersial PT. Semen Gresik yang ditemui di Denpasar, Kamis (19/11) mengatakan, peningkatan penjualan semen saat ini di area Bali lebih banyak dipicu adanya pembangunan kawasan atau akomodasi wisata, properti, serta infrastruktur terutama di daerah Bali Selatan.

Lantas ia menjelaskan memberikan simulasi indikator naiknya pemakaian semen miliknya berdasarkan data yang dimiliki bisa dilihat dari kenaikan penjualan 11 persen atau setara dengan 373 ribu ton jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar 375 ribu ton, jelas menurutnya jumlah ini sama halnya atau setara dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 32 persen. Menurutnya dalam kondisi normal, maksudnya tanpa ada gejolak seperti berubahnya regulasi pihaknya dalam tiap bulannya saja mampu menjual semen hingga 40 ribu ton.

Meski sempat sedikit mengalami penurunan beberapa waktu lalu akibat adanya penyesuaian aturan dari pemerintah, namun ia mengatakan jika saat ini kondisi itu telah kembali pulih. “Meski konsumsi semen di Bali sampai dengan Oktober lalu sempat turun 1,5 persen dibandingkn dengn tahun lalu, namun saat ini kembali menggeliat akibat dari stimulus yang dikeluarkan pemerintah, dan saya rasa ini terjadi bagi semua produsen semen”, ucapnya.

Ia lantas mengingatkan bahwa sektor retail juga mengambil peran yang sangat penting dalam memacu pertumbuhan suplai semen pada masyarakat. “Sektor properti seperti adanya pembangunan kawasan perumahan dan yang sifatnya peroranganpun turut berperan dalam memacu suplai pda masyarakat”, tukasnya.

Sedangkan untuk tahun depan 2016 pertumbuhan akan dikuasai segmen industri disamping segmen projek. “Tahun depan prediksi kami sektor industri akan ambil peran penting dalam memacu pertumbuhan, tentunya disamping sektor proyek”, imbuhnya. Bahkan menurutnya di awal tahun depan pertumbuhan sekmen industri mencapai level 28 persen, terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia atau khusunya di Bali. AW-MB