Jembrana (Metrobali.com)-

Kehadiran Perusda Provinsi Bali ke Jembrana dalam rangka melaksanakan sosialisasi kerjasama pengelohan air limbah domestik dengan desa adat se-Jembrana mendapat dukungan dari Wabup Patriana Krisna yang mengapresiasi rencana kerjasama tersebut. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri acara sosialisasi Pengolahan air Limbah Domestik di Parivara Bar & Resto, Minggu (18/4).

Hadir langsung, Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi,Kepala Unit Air Bersih Perusda Bali Ida Bagus Ketut Purbanegara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana, I Wayan Sudiarta, Kepala BAPPEDA LITBANG Kabupaten Jembrana, I Ketut Sujana, Ketua Majelis Desa Adat Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia serta Bendesa Adat se-Kecamatan Jembrana, Kecamatan Negara, dan Kecamatan Melaya.

Dalam Kesempatannya Wabup Patriana Krisna mengatakan dengan adanya kerjasama Perusda Provinsi Bali dengan desa adat se-Jembrana kedepannya diharapkan bisa mengatasi masalah pencemaran air limbah domestik.
“Kita menyambut baik pembahasan kerjasama ini dapat memberikan kontribusi positif guna mengatasi permasalah limbah sehingga tidak mencemari lingkungan,” ujar Wabup Ipat

Selain itu, Wabup Ipat juga mengatakan rencana pengolahan air limbah sangat bagus karena sangat menguntungkan bagi lingkungan. Serta ia sangat mendukung atas kerjasama ini dengan perusda provinsi bali. “Saya sangat mengapresiasi dan dukung penuh kerjasama ini, selain menjaga lingkungan dari limbah cair keuntungan lain yaitu kemudahan bagi masyarakat, jadi harapan kami sesuai dengan pemaparan tadi agar segera terlaksana,” jelasnya

Dalam sosialisasinya itu Kepala Unit Air Bersih Perusda Bali Ida Bagus Ketut Purbanegara mengatakan sebelumnya ia sudah sempat mengadakan sosialisasi bersama desa adat se-Kecamatan Jembrana, Kecamatan Negara dan Kecamatan Melaya, hari ini ia kembali mengadakan sosialisasi bersama Desa Adat se-Kecamatan Jembrana, Negara dan melaya. “Harapan kami dengan sosialisasi air limbah domestik ini dapat memberi pemahaman kepada seluruh masyarakat Jembrana melalui bendesa adat,”ujarnya

Ia juga berharap dengan adanya kerjasama antara Perusda Bali dengan Desa Adat se-Jembrana itu, kedepannya dapat mengatasi masalah pencemaran terhadap limbah cair di Jembrana dengan melakukan pengolahan limbah cair. “Dari permasalahan tersebut penyelesaiannya akan kita cari formulanya, jadi dengan kerjasama ini data yang kita perlukan dapat terkumpul melalui Desa Adat,” ungkapnya.

Purbanegara juga menjelaskan mengenai kerjasama dengan Desa Adat, khusus untuk di Bali Desa adat memiliki kekuatan untuk mengkondisikan masyarakat di Bali dengan baik. Seperti contoh di Denpasar tidak semua masyarakat adalah warga adat, tetapi mereka ada di wilayah atau bahasanya wewidangan Desa Adat, jadi harapannya wilayah desa adat yang ada di Bali menjadi baik dan bersih dari limbah cair. “Kita bisa saja bekerjasama dengan PDAM, namun tidak semua warga di perkotaan adalah pelanggan PDAM tapi mereka pasti ada di wilayah Desa Adat. Sehingga begitu ada peraturan atau perarem di Desa Adat mereka akan tunduk. Mengenai wilayah yang tidak memiliki Desa Adat kita bisa lakukan kerjasama dengan kelompok masyarakat yang ada disana dengan melakukan skema yang sama dengan Desa Adat,”pungkasnya.

Editor : Sutiawan