lukisan perupa Riau, Tuan Guru

Lukisan perupa Riau, Tuan Guru

Denpasar (Metrobali.com)-

Taman Budaya Dinas Propinsi Riau, menggelar pameran lukisan dengan mengangkat tema ‘Peradaban 4 Sungai Besar Riau ‘ di gedung Kriya Art Centre/ Taman Budaya 27 Agustus 2017 pukul 19.00 WITA.

Oleh Petugas Pelaksana Tehnis Kegiatan (PPTK) pameran, Tengku Hairi dikatakan bahwa kegiatan dengan memilih Bali sebagai tempat pameran dengan berbagai pertimbangan.” Ada pilihan kota lain, selain Bali, Denpasar.Lalu kami lihat Bali sebagai destinasi wisata yang sudah banyak dikenal baik di dalam maupun luar negeri, kemudian juga geliat seni rupa di sini sangat intens,maka kami sepakat memilih Bali, ”ujarnya.

Selebihnya, dengan menggelar pameran di luar Riau, dan kali ini dipilih Bali, bahwa antara Bali dan Riau sejak dulu sebenarnya juga ada hubungan sejarah.Di Riau, ada candi kuno namanya Candi Muara Takuse. Candi umat Hindu yang konon telah ada sebelum berdirinya Candi Borobudur. “Nah, oleh keberadaan sungai besar itulah dua umat beragama Hindu dan Islam telah terjalin hubungan dengan harmonis sejak dahulu dimana 4 sungai besar tersebut pada ratusan tahun lalu menjadi satu ‘jembatan’ lalu lintas roda kehidupanmasyarakat,”ungkapnya.

Diharapkan pula dengan gelaran pameran di Bali, akan menjadi tantangan tersendiri bagi para perupa Riau. “ Sedang di Riau sendiri kami sering sudah menggelar pameran,”imbuhnya.

Bahwa dengan mengangkat tema Peradaban 4 Sungai Besar di Riau,yakni sungai Sika, Kampar, Indragiri, dan Rokan melalui lukisan intinya ialah untuk melihat dari kacamata seniman bagaimana sungai yang dulu sangat dikenal bagus itu sekarang ini sudah banyak berubah.Dari dampak perkembangan jaman, seperti tumbuhnya industri, dan kaitannya yang mengakibatkan fungsi 4 sungai tersebut dewasa ini menjadi banyak tercemar.

Oleh kolektor pameran Yusuf Susilo Hartono, yang juga seorang jurnalis, dikatakan bahwa pilihan pameran telah disesuaikan dengan tema yang dimaksud. Jadi, seperti lukisan, dengan visualisasi seperti gambar seorang nelayan dengan wajah murung, karena sungainya telah banyak tercemar limbah, oleh adanya pengeboran minyak, telah rusaknya ekosistem sungai, dan lain sebagainya, yang pada intinya 4 sungai legendaris itu bisa dikatakan telah kehilangan maknanya.

“ Selain itu akan ditampilkan pula banyak ragam dalam lukisan,“Seperti lukisan ‘Tuan Guru’ dan perempuan membawa kitab suci ‘Putri Melayu Rokan’, keduanya lukisan itu dipilih sebagai pembuka yang diletakkan di awal.“

Hal itu menegaskan bahwa mereka penjaga peradaban Riau dari dulu hingga kini. Dan kekhawatiran masa depan sungai di masa mendatang. Selain itu, ada juga yang mengangkat mitos, dan situs Candi Muara Takuse. Serta pula kegiatan itu akan berlangsung selama 5 hari dengan diselingi juga acara sarasehan,”jelas Yusuf.

Sementara oleh Ka UPT Art Centre, Agung Ngurah Diputra, dan Kasi Penyajian dan Pengembangan Seni Dewa Ayu Laksmi, menambahkan pihaknya sangat berterima kasih atas penyelenggaraan pameran yang memilih di Art Centre.

“ Juga kegiatan ini diharapkan akan membawa dampak positif bagai perkembangan kerjasama seni budaya antara Riau dan Bali. Dan akan juga bisa lebih membangkitkan motivasi bagi perupa di sini. Pameran ini akan dibuka pada jam 19.00 di gedung Kriya Taman Budaya yang diharapkan pula masyarakat Bali akan banyak yang datang untuk menonton,” imbuhnya. HP-MB