Gaza/Yerusalem, (Metrobali.com) –

Israel menyatakan para militan menembakkan roket-roket dari Gaza Selasa sebagai pelanggaran atas gencatan senjata dan negara Yahudi itu membalas dengan serangan-serangan.

Seorang pejabat mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan tim perundingnya di Mesir untuk pulang. Tetapi belum ada kata dari Israel apakah langkah itu sama artinya pembicaraan tidak langsung dengan perutusan Palestina untuk mengakhiri perang Gaza dan merancang masa depan kawasan itu gagal.

Tiga roket menghantam bagian selatan Israel dekat kota Beersheba, kata militer, hampir delapan jam sebelum gencatan senjata – yang diperpanjang sehari pada Senin – akan berakhir.

Sejauh ini belum ada klaim siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang militer Israel katakan tidak meenggut jiwa dan kerusakan.

Juru bicara Hamas, kelompok dominan di Jalur Gaza, Sami Abu Zuhri mengatakan pihaknya tak mengetahui ada serangan roket tersebut.

“Serangan roket ini merupakan pelanggaran langsung dan berat terhadap gencatan senjata,” kata Mark Regev, juru bicara Netanyahu. Seorang juru bicara militer mengatakan sebagai tanggapan terhadap serangan tersebut, “sasaran-sasaran teror di Jalur Gaza” diserang.

Seorang koresponden kantor berita Reuters melihat satu pesawat tempur Israel menembakkan peluru kendali di bagian timur Gaza City dan asap membubung dari kawasan itu. Para saksi mata lain mengatakan beberapa serangan udara dilancarkan di kawasan tersebut.

Dua orang anak terluka, kata pejabat-pejabat rumah sakit, dan serangan-serangan Israel mengakibatkan gelombang pengungsian baru warga Palestina yang sebelumnya mengungsi menghindari pertempuran dan kembali ke rumah masing-masing hanya beberapa hari lalu.

Para penengah Mesir berjuang mengakhiri konflik Gaza yang telah berlangsung lima pekan dan membuat kedua pihak membuat kesepakatan yang membukakan jalan bagi bantuan rekonstruksi masuk ke kawasan berpenduduk 1,8 juta jiwa itu. Ribuan rumah hancur akibat perang tersebut.

Pihak Palestina menginginkan Mesir dan Israel mencabut blokade mereka yang melumpuhkan Jalur Gaza secara ekonomi. Israel melancarkan serangan pada 8 Juli setelah militan di wilayah itu menembakkan roket lintas perbatasan.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat angka kematian di Gaza akibat perang mencapai 2.016 orang dan sebagian besar adalah warga sipil wilayah pesisir itu. Sebanyak 64 serdadu Israel dan tiga warga sipilnya telah terbunuh.

(Ant) –