Pertamina mengadakan workshop dengan Kementerian Kelautan dan Perhubungan Laut di Anvaya Hotel Bali, Senin (5/3) lalu.

Badung (Metrobali.com)-

Perubahan Program terus bergulir secara Dinamis di Kementerian Kelautan dan Kementerian Perhubungan salah satu yang fenomenal adalah Kebijakan Perikanan dan Tol Laut.
Pertamina sebagai BUMN Energi tanggap terhadap perubahan langkah strategis yang dilakukan Pemerintah, hal tersebut dibuktikan dengan dilakukannya penandatanganan kesepakatan di sektor laut antara Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada Juli 2017.
Menindak lanjuti hal tersebut Pertamina mengadakan workshop dengan Kementerian Kelautan dan Perhubungan Laut di Anvaya Hotel Bali, Senin (5/3) lalu.
“Sektor Perikanan dan Kelautan perlu sama-sama kembali kita bangun. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan beserta pelaku usaha termasuk Pertamina, PT Pelni, dan ASDP adalah pada posisi yang sama dalam satu bendera Indonesia, memiliki tujuan yang sama yaitu untuk pembangunan bangsa maritim Indonesia” ujar Ageng Giriyono, Vice President Industrial Fuel Marketing dalam sambutannya saat membuka Workshop Dukungan Pertamina Untuk Program Perikanan dan Tol Laut Pertamina.
Lebih lanjut Ageng menyatakan bahwa workshop ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang seirama dan menjadi masukan bersama demi berhasilnya Program Perikanan dan Toll Laut.
Pada kesempatan yang sama Frits Panehas Lesanusa, Direktur Pelabuhan Perikanan KKP juga menyampaikan, saat ini sedang dalam proses pembangunan Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di beberapa lokasi terutama Pelabuhan-pelabuhan Perikanan baru. Pemerintah Pusat dan Daerah mendorong pembangunan SPBN kepada pihak swasta local dengan memberikan alokasi lahan dan rekomendasi terkait pembangunan SPBN / SPBN.
Wisnu Handoko, mewakili Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyampaikan worskhop digelar untuk menambah pengetahuan mengenai proses penyaluran BBM oleh Pertamina kepada kapal– kappal diseluruh indonesia. Terkait pelaksanaan Program Tol Laut, Wisnu mengatakan, tahun ini kapal pengangkut/ Tol Laut tidak hanya dilaksanakan oleh Pelni dan ASDP melainkan sudah ditawarkan kepada pihak swasta.
“Saat ini untuk pelaksanaan oleh pihak swasta dalam proses lelang,” tambah Whisnu.
Dalam acara ini juga turut hadir Direktur Armada PT Pelni, M.Tukul Harsono. Tukul menjelaskan bahwa saat ini Pelni mengoperasikan 87 kapal yang terdiri dari Kapal Penumpang, Ternak, Perintis dan Toll Laut. Terkait Tol Laut, Tukul menyebutkan bahwa Pelni mendapatkan penugasan dari pemerintah sebanyak 6 dari 13 total trayek Toll Laut.
Sebagai informasi juga, sepanjang tahun 2017 Pertamina menyalurkan BBM PSO sebanyak 3.121.950 Kilo Liter untuk sector nelayan dan 825.269 Kilo Liter untuk sektor transportasi laut dan ASDP.SIA-Rilis