Singaraja (Metrobali.com)-

Ngaben massal pertama kali dalam sejarah Desa Bugbug Karangasem Bali yang dilakukan di luar desa. Selama ini, apabila penduduk Desa Bugbug melakukan upacara ngaben, harus di lakukan di Desa Bugbug walaupun warga Desa Bugbug tersebut merantau keluar daerah. Ngaben massal pertama tersebut melibatkan 643 peserta yang terdiri dari 157 ngaben, 338 nyekah, 38 ngelungah dan 110 ngerapuh, warga Bugbug di Singaraja melaksanakan Pengabenan Massal yang dimotori Ikatan Warga Bugbug, IWB Singaraja dalam upaya memperingan pelaksanaan Upacara Pitra Yadnya tersebut.

 

‘’Upacara Pitra Yadnya bagi umat Hindu atau yang lebih dikenal dengan Ngaben merupakan kewajiban yang harus dilakukan, sebagai sebuah persembahan kepada leluhur atau keluarga yang telah meninggal dunia,’’ kata Ida Bhawati Hermawan Tangkas dari Pasraman Brahma Vidya Samgraha, Sabtu siang di Arena Kampung Anyar dalam rangkaian Pengabenan Massal Ikatan Warga Bugbug (IWB). Puncaknya digelar tadi siang di Setra Kayubuntil.

 

Dikatakan, Ngaben juga sebagai upaya untuk membayar hutang yang wajib dibayar, namun Ngaben selama ini selalu berkaitan dengan biaya yang besar dalam pelaksanaannya, hal itu berdampak tidak bisa dilaksanakannya Upacara tersebut, sehingga keluarga yang meninggal dunia dikubur bertahun-tahun yang bertentangan dengan konsep dasar Upacara Ngaben itu sendiri.

 

Ida Bhawati Hermawan Tangkas kepada Metrobali.com menyambut positif Pengabenan Massal yang dilakukan IWB Singaraja sebagai langkah yang strategis dalam mengimplementasikan sebuah kesederhanaan dan kebersamaan.

 

Hal senada diungkapkan Ketua Ikatan Warga Bugbug, IWB Singaraja, Gde Wisnaya Wisna, dimana dengan kondisi masyarakat yang beragam dan sebagian besar hanya mengandalkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kondisi inilah kemudian mengetuk Ikatan Warga Bugbug (IWB) Singaraja sepakat untuk melaksanakan Pengabenan Massal dengan melakukan penggalangan dana dari para Warga Bugbug yang telah mampu dalam bidang ekonomi termasuk menghimpun para donator, hasilnya, rancangan yang telah digulirkan hampir dua tahun itu akhirnya mampu direalisasikan dengan mengelar Pengabenan Massal yang melibatkan 643 peserta yang terdiri dari 157 ngaben, 338 nyekah, 38 ngelungah dan 110 ngerapuh, demikian juga pengabenan secara missal itu dilakukan pertama kali bagi Warga Bugbug di Perantauan.

 

Rangkaian Pengabenan Massal yang dipusatkan di Setra atau Kuburan Kayubuntil dilaksanakan Sabtu tadi, sedangkan proses Upacara itu sudah dimulai sejak bulan Juli lalu dengan Mepiuning ke Pura Puseh, Pura Desa, Pura Dalem dan Pura Gumang di Desa Bugbug Karangasem, sebab Ngaben Massal yang dilakukan merupakan Ngaben Pertama Kali dalam sejarah Desa Bugbug masyarakat perantauan ngaben di luar Desa Bugbug.

 

Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mengunjungi pelaksanaan Pengabenan Massal di Arena Kampung Anyar didampingi Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengapresiasi positif langkah yang dilakukan IWB Singaraja sehingga mampu memperingan masyarakat yang tidak mampu didalam melakukan kewajiban agamanya terhadap leluhur.  EMHA-MB