Para peziarah berdoa di Tangga Suci di Roma, Italia, 16 April 2019. (Foto: Reuters)

 

 

Roma, Italia (Metrobali.com)-

Papan-papan kayu yang menutup “Tangga Suci” di Roma, yang dipercaya umat Katolik pernah dinaiki oleh Yesus Kristus di Yerusalem, telah dibuka dan tangga tersebut berhasil dikembalikan ke keadaan semula, kantor berita Reuters melaporkan.

Tangga marmer yang memiliki 28 anak tangga akan sementara dibiarkan terbuka agar para peziarah bisa langsung bersentuhan saat merangkak menaiki tangga. Lapisan pelindung akan dipasang lagi pada Juni nanti.

Menurut tradisi, tangga tersebut, yang dikenal dengan sebutan “Scala Sancta” adalah bagian dari istana Pontius Pilatus di Yerusalem. Tangga tersebut dibawa ke Roma pada tahun 326 oleh Santa Helena, ibu dari Kaisar Romawi Konstantinus. Helena beralih ke agama Kristen.

Namun beberapa ilmuwan meyakini tangga-tangga tersebut hanyalah bagian dari legenda atau simbol replika dari tangga-tangga dari istana Pilatus.

Pilatus adalah Gubernur Provinsi Yudea Kekaisaran Romawi, yang menurut Injil, menuruti tuntutan para pemimpin Yahudi di Yerusalem untuk menyalibkan Yesus atau Nabi Isa.

Seorang peziarah menggenggam rosario menyentuh sebuah salib pada salah satu dari 28 anak tangga marmer di Tangga Suci di Roma, Italia, 16 April 2019.
Seorang peziarah menggenggam rosario menyentuh sebuah salib pada salah satu dari 28 anak tangga marmer di Tangga Suci di Roma, Italia, 16 April 2019.

Pada 1723, Paus Innosensius XIII memerintahkan tangga-tangga tersebut untuk dilapisi kayu untuk melindungi dari kerusakan yang ditimbulkan oleh para peziarah.

“Kami telah menyaksikan anak tangga tersebut terpahat dalam bentuk yang sama sekali tak lazim. Kaki-kaki para peziarah itu membuat anak tangganya rusak,” kata Pastor Francesco Guerra Rektor Suaka Tangga Suci, yang dikunjungi ratusan ribu peziarah setiap tahunnya.

Di bawah lapisan kayu, para pekerja pemulihan menemukan koin-koin, foto-foto, berbagai rosario, dan catatan tulisan tangan berisi doa, yang ditinggalkan para peziarah selama bertahun-tahun.

“Ketika kami buka anak tangga pertama dan kami menemukan salib (kecil) pertama, sudah jelas untuk semua orang bahwa apa yang kami temukan di bawah lapisan kayu tidak terbatas pada beberapa ahli saja,” kata Paolo Violini, pakar restorasi di museum-museum Vatikan.

Lukisan-lukisan dinding dan langit-langit dari abad ke-16 juga dipulihkan ke keadaan semula. [ft]

Sumber : VOA Indonesia