Bangli (Metrobali.com)-

Bertepatan dengan Wrespati Pon Uye, Kamis (19/4) masyarakat Desa Serai menggelar upacara mepada wewalungan di Pura Puseh Desa Serai. Upacara ini merupakan rangkaian dari Karya Taur Agung, Melaspas Mendem Pedagingan lan Ngenteg Linggih yang puncaknya akan dilaksanakan pada sukre pon prangbakat (4/5/2012) mendatang.

Manggala Karya I Made Darma mengatakan, Mepada Wewalungan merupakan ritual mengelilingi pura sebanyak tiga kali dengan membawa wewalungan (hewan kurban) Kebo, Kambing, Kucit Butuan, Asu Bangbungkem, Angsa, Bebek, Ayam dan alat-alat upacara sebagai ritual pembersihan secara niskala sebelum wewalungan disembelih untuk dijadikan sarana upakara. Dalam ritual mapepada wewalungan, berbagai suasana mewarnai rangkaian upacara ini, seperti rasa hikmat, agung, serta mengandung kesan relegius yang sakral.

Dijelaskan juga, Karya Taur Agung, Melaspas Mendem Pedagingan lan Ngenteg Linggih, merupakan tindak lanjut dari pembangunan satu pleban Pura Puseh yang pembangunannya sedah dimulai sejak awal Januari 2008 secara bertahap dan rampung sepenuhnya pada akhir Maret 2012. Untuk pembangunan pura menghabiskan total biaya 1 Milyar lebih, yang dananya berasal dari urunan 304 KK pengarep, yang mana masing-masing KK mengeluarkan Rp 3.535.000, bantuan dari Pemkab. Bangli dan punia dari masyarakat. Sedangkan untuk pembiayaan upakara diperkirakan menghabiskan biaya Rp 300 juta lebih. Untuk pelasanaan karya perencanaannya sudah dimulai sejak 1,5 tahun lalu melalui beberapa kali pertemuan dengan tokoh adat dan masyarakat.

Karya Taur Agung, Melaspas Mendem Pedagingan lan Ngenteg Linggih, yang puncaknya akan dilaksanakan pada sukra pon prangbakat 4 Mei mendatang, akan dipuput oleh Dane Jro Mangku Resi, dengan menggunakan sarana wewalungan 2 Kebo, 3 Kambing, 3 Kucit Butuan, 3 Angsa, Anjing Bangbungkem, Bebe Cemani dan Ayam Sanga Warna, dengan mengambil tingkatan madyaning utama.

Karya Taur Agung, Melaspas Mendem Pedagingan lan Ngenteg Linggih di Pura Puseh Desa serai diawali degan ngawitin nanceb sanggar kawang pada buda pon medangkungan (4/4), ngadegan sunari pada anggara umanis menail (17/4), melaspas mendem pedagingan pada bude umanis prangbakat (2/5) dan nyineb pada buda kliwon ugu (16/5) mendatang.

Made Darma juga menjelaskan, keunikan dari Pura Puseh Desa Serai adalah sebelum dibangun pura sekarang, ditempat ini ditemukan kandelan-kandelan (arca) yang berbentuk pelinggih yang diperkirakan keberadaannya pada zaman Kerajaan Singa Mandawa, dan hingga kini kandelan-kandelan masih disimpan dengan baik.

Tujuan dari pelaksanaan karya ini adalah untuk membersihkan lingkungan Pura Puseh Serai secara sekala dan niskala. “Kita harapkan dengan yadnya ini Ida Bhatara yang berstana di pura ini memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat, selain juga dengan karya ini diharapkan semakin meningkatkan srada bhakti serta meningkatkan paiketan pasemetonan diantara warga,”harapnya. HB-MB