Washington, (Metrobali.com) –

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry Selasa mengecam persetujuan permukiman Yahudi di Jerusalem Timur karena mengarah pada kebuntuan pembicaraan perdamaian dengan pihak Palestina.

Pemerintah Israel mengumumkan perluasan pembangunan permukiman di Tepi Barat bulan lalu manakala Washington berusaha keras mencari cara untuk membujuk kedua pihak melanjutkan pembicaraan perdamaian yang ditaja AS menjelang batas waktu 29 April.

Sementara Kerry menyalahkan kekerasan pendirian kedua pihak, dia mengatakan kepada para pembuat hukum AS bahwa satu rencana Israel yang ditangguhkan untuk melepaskan beberapa tahanan Palestina sebagai bagian usaha baik YANG disabotase oleh langkah permukiman itu.

“Pada siang hari ketika mereka mungkin akan ke sana, 700 unit permukiman diumumkan di Yerusalem dan kabar angin, itulah yang terjadi saat ini,” kata dia mengaku kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

Pembicaraan perdamaian Israel-Palestina berada di ujung tanduk kegagalan dengan Washington berjuang agar kedua pihak itu menyepakati proposal kerangka kerja untuk memperluas perundingan hingga akhir tahun.

Seorang juru bicara Palestina bulan lalu menyalahkan kebuntuan akibat rencana permukiman Tepi Barat Israel.

Keterangan Kerry mendapat tanggapan dari Menteri Ekonomi Israel Naftali Bennet, yang mengetuai partai Rumah Yahudi yang beraliran kanan jauh.

“Israel tidak akan pernah meminta maaf atas pembangunan di Yerusalem,” kata Bennet. “Saya mendengar bahwa program (pembangunan itu) di Yerusalem disebut “kabar angin.” Selama bertahun-tahun (pihak Palestina) berusaha dengan ledakan-ledakan dan bom-bom untuk menghentikan kami menjadi ibu kota rakyat Yahudi, hal itu takkan terjadi.”

(Ant) –