Permudah Layanan , Wabup Kembang Hartawan Ingatkan Warga Siapkan Kartu BPJS Saat Berobat
Wabup Kembang Hartawan Ingatkan Warga Siapkan Kartu BPJS Saat Berobat
Jembrana (Metrobali.com)-
Adanya polemik keluhan masyarakat akan layanan di RSU Negara beberapa waktu lalu hingga sempat viral dimedia sosial disikapi langsung Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan. Kamis (5/9). Wabup Kembang Hartawan mengunjungi kediaman I Made Sueca , warga Tegal Badeng Timur. Kecamatan Negara yang diberitakan sempat mengamuk lanataran kurang puas akan pelayanan RSU Negara.
“ Saya datang kesini bukan untuk mengklarifikasi salah atau benar dari kasus itu, tapi ingin mendengar langsung dari Bapak. Apa yang menjadi keluhan serta Apa yang harus dilakukan untuk perbaikan layanan yang lebih baik kedepannya, “ujarnya .
“Ini juga akan jadi bahan evaluasi sekaligus catatan kami, sekaligus hasilnya akan dikordinasikan kepada Bupati Jembrana, “ tambah Kembang Hartawan.
Menurutnya pemerinatah tidak boleh anti kritik, harus juga mendengarkan sekecil apapun saran maupun keluhan warganya.
Ia menambahkan saat ini , Pemerintah Daerah terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Jembrana. Selain pembangunan gedung baru RSU yang memakan anggaran APBD sebesar Rp179 M lebih, warga Jembrana juga dimanjakan dengan adanya program JKN KIS. Pemerintah daerah menganggarkan sebesar Rp 53 M untuk mengcover masyarakat berobat sebagai peserta BPJS dikelas III.
Hanya saja Ia mengakui sosialisasi yang belum maksimal program ini belum mampu diserap dengan baik. Dilapangan , ditemuinya masih ada masyarakat yang belum memiliki kartu karena belum didaftarkan atau terdata. Seperti yang dialami anak dari Bapak Sueca ini sendiri.
“ Kebetulan enam bulan yang lalu saya sempat sosialisasi pembagian kartu JKN KIS dibanjar ini,. Sosialisasi ini ini juga kita lakukan di 260 banjar lainnya, terkait distribusi serta tata cara penggunaan kartu, “ujar Wabup Kembang .
Terkait persoalan berita viral itu , Kembang melihatnya lebih disebabkan penyampaian komunikasi saja, antara keluarga pasien dengan paramedis yang bertugas. Kesalahpahaman serting terjadi saat masyarakat datang berobat tidak menyiapkan kartu BPJSnya terlebih dahulu. “ masyarakat datang berobat tidak memiliki kartu, diwajibkan petugas mengurus kartu terlebih dahulu. Ada kerugian waktu , pikiran bahkan tenaga disitu. Padahal inginnya cepat dilayani. Nah , hal-hal itu kerap kali terjadi , menyebabkan emosi sehingga timbul keluhan,”kata Wabup Kembang.
Karena itu Ia berharap masyarakat menyiapkan terlebih dahulu kartu BPJSnya, mengecek apakah masih aktif atau belum terdaftar sama sekali. Karena setiap orang dikatakannya pasti akan pernah sakit dan dirawat. Termasuk bagi mereka yang baru menikah dimintanya untuk segera mendaftarkan. . “ segera bikin akte sebagai syarat mengurus BPJS. Penting dicatat, menghindari permalasahan terjadi, sebaiknya BPJS harus ada sebelum digunakan, “katanya.
Sebelumnya diberitakan I Made Sueca , sempat mengamuk di UGD RSU Negara. Kejadian yang sempat viral ini dipicu adanya dugaan penelantaran pasien dari RSU terhadap menantunya , Ni Komang Sutiani , pasien KJDR ( kematian Janin Dalam Rahim). Hal ini sebenarnya sudah dibantah oleh jajaran RSU , yang tegas mengatakan tindakan yang dilakukan sudah sesuai prosedur.
Atas kejadian itu, Sueca menyatakan permohonan maafnya . Terlebih berita itu sempat viral dan menyudutkan RSU Negara. “Saya memohon maaf atas kejadian itu bukan maksud menjatuhkan nama baik RSU , tidak sama sekali. Saat itu saya sedang bingung karena mendapat pelayanan yang saya anggap kurang baik dari petugas. Tapi yang Saya juga sesalkan kenapa bisa viral bahkan ada informasi hoax yang beredar, “cetusnya.
Ia mengakui saat itu sedang emosi karena tidak mendapatkan informasi yang utuh akan kondisi penanganan menantu beserta bayinya yang dinyatakan sudah meninggal dalam kandungan. Namun saat ini diakuinya semuanya sudah terselesaikan , menantunya dalam kondisi baik usai melahirkan secara normal dan telah diperbolehkan pulang. (Humas Pemkab Jembrana)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.