Surabaya,  (Metrobali.com)

Sebagai agent of development, Pertamina selalu mendorong pertumbuhan ekonomi negara agar semakin berkembang, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V sampai dengan 22 Mei ini, telah mengoperasikan 7 titik Pertashop baru di wilayah Jawa Timur dan Bali, mencakup Kabupaten Gresik, Jember, Lumajang, Malang, Mojokerto, dan Karangasem.

Pertashop sebagai lembaga penyalur Pertamina dengan skala kecil didirikan untuk melayani kebutuhan BBM, LPG dan pelumas yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.

Pendirian Pertashop ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama Pertamina dengan pemerintah Desa yang difasilitasi melalui Nota Kesepahaman (Memo of Understanding/MoU) antara Pertamina dengan Kementerian Dalam Negeri. Sinergi ini bertujuan untuk memperluas pelayanan BBM dan LPG melalui pengadaan Pertashop di desa-desa wilayah Indonesia.

Unit Manager Communication & CSR MOR V, Rustam Aji menjelaskan, kehadiran Pertashop dan kerjasama ini sejalan dengan program OVOO, yaitu One Village One Outlet. “Digulirkan sebagai upaya untuk menghadirkan keadilan energi di seluruh pelosok negeri”, ujarnya.

“Pertamina akan membangun kerjasama dengan berbagai pihak, untuk dapat melayani masyarakat dengan memperluas jaringan distribusi dan aksesibilitas masyarakat terhadap energi yang menjadi salah satu roda penting kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembangungan Pertashop juga diprioritaskan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau SPBU dan selalu mengedepankan aspek HSSE”, tambahnya.

Detail 7 titik Pertashop baru yang sudah beroperasi sampai dengan sekarang diantaranya adalah Desa Sidoharjo di Kabupaten Gresik, Desa Kemiri di Kabupaten Jember, Desa Kraton di Kabupaten Lumajang, Desa Pagak dan Desa Kalisongo di Kabupaten Malang, Desa Pacet di Kabupaten Mojokerto, dan Desa Duda di Kabupaten Karangasem, Bali. Secara total, sudah ada 9 titik Pertashop yang beroperasi ditambah dengan 2 titik Pertashop yang diluncurkan pertama kali di Desa Mengwi dan Desa Bangli, Bali.

“Terima kasih kami ucapkan terutama kepada Pertamina dan Kemendagri yang telah berusaha untuk membangun Pertashop di wilayah Desa Duda, harapannya adalah ekonomi dapat semakin terbangun dengan adanya Pertashop ini” Ujar Komang Sujana, Kepala Desa Adat Duda.

Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintah Desa, Koperasi, serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia.

Pertashop memiliki tiga kategori yakni Gold, Platinum, dan Diamond. Pertashop jenis Gold untuk perkiraan omzet 400 liter per hari dengan luasan lahan yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi. Lokasi dari desa ke SPBU, lebih dari 10 km atau sesuai dengan hasil evaluasi.

Adapun jenis Platinum, beromzet 1.000 liter per hari, memiliki tangki penyimpanan 10 KL, luas lahan 200 meter persegi dan lokasinya di kecamatan yang belum terdapat SPBU. Sementara jenis Diamond beromzet 3.000 liter perhari, memiliki tangki timbun 10 KL, luas lahan 500 meter persegi dan berlokasi di kecamatan yang belum terdapat SPBU.

Pada skema investasi dengan mitra, seluruh investasi, baik modal sarana, dan infrastruktur maupun modal kerja disiapkan oleh mitra atau desa sehingga keuntungan pun menjadi hak mitra desa sepenuhnya.

“Pertashop akan menghadirkan produk dengan harga dan kualitas dijamin sama. Dengan konsep ini kita harapkan keberadaan Pertamina makin terasa manfaatnya dalam menyebarkan energi baik dengan harga dan kualitas terjangkau,” tutup Rustam.

Editor : Sutiawan