Foto: Hadi Surya Koe, Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia (empat kiri), Sai Alluri, Head of GrabKitchen (tiga kiri), Halim Wijaya, OneGrab Business Head Bali (lima kiri) berfoto bersama mitra merchant GrabKitchen saat Peresmian GrabKitchen Renon, Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Rahajeng Rauh GrabKitchen Bali! Grab, everyday everything app terkemuka di Asia Tenggara, Kamis (17/10/2019) mengumumkan peluncuran perdana jaringan cloud kitchen miliknya di Bali.

Berlokasi di Renon, GrabKitchen ke-20 yang beroperasi di Indonesia ini mengukuhkan komitmen GrabFood untuk mendekatkan pelanggan dengan santapan lokal favorit mereka dan mendorong pertumbuhan bisnis merchant.

GrabKitchen merupakan dapur delivery-only, juga dikenal dengan istilah cloud kitchen, yang pertama kali diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui proyek pilot GrabKitchen pada September 2018 dan resmi diluncurkan pada April 2019 lalu.

GrabKitchen memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan di wilayah tertentu. Layanan ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan berkat waktu pengantaran yang lebih singkat, tapi juga mendorong pertumbuhan bisnis mitra merchant GrabFood.

Hadi Surya Koe, Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia mengungkapkan sebagai platform layanan pesan-antar makanan terdepan, GrabFood senantiasa mencari cara untuk melayani pelanggan, mitra merchant dan mitra pengemudi.

GrabKitchen merupakan solusi baru yang akan mendorong bisnis mitra merchant untuk berkembang dan tumbuh, sekaligus memberikan pelanggan pilihan santapan yang lebih beragam.

“Kami bekerja sama dengan merchant terbaik untuk menyajikan ragam hidangan favorit di Bali dan menghadirkan GrabKitchen di lokasi yang strategis,” ujar ujar Hadi Surya Koe.

Tekan Biaya Operasional

Dikatakannya, GrabFood bangga dapat menjadi pelopor transformasi layanan pesan-antar makanan di Indonesia dengan meluncurkan lebih dari 50 GrabKitchen di seluruh Indonesia pada akhir tahun ini.

GrabKitchen menawarkan peluang ekspansi bagi pemilik usaha dalam bidang makanan dan minuman, terutama pengusaha UMKM ke wilayah-wilayah baru dan menjangkau lebih banyak konsumen melalui pemanfaatan teknologi.

Konsep cloud kitchen juga dapat membantu menekan biaya operasional karena sebagian besar dari kegiatan operasional cloud kitchen merupakan layanan delivery-only.

Mereka tidak perlu mengeluarkan investasi yang besar untuk biaya sewa tempat – yang menjadi salah satu pengeluaran terbesar para pengusaha bisnis makanan dan minuman.

“Model bisnis ini juga akan mendorong mereka untuk menjangkau lebih banyak pelanggan melalui GrabFood, sehingga dikenal lebih luas oleh masyarakat,” ungkap Hadi Surya Koe.

Pemilihan lokasi GrabKitchen didasari oleh analisis mendalam tentang pola perjalanan dan pemesanan makanan para pelanggan GrabFood yang kemudian digunakan untuk menentukan kategori merchant yang akan menempati GrabKitchen di Renon, Bali.

Kerjasama dengan Merchant Favorit

Berdasarkan analisis data tersebut, GrabKitchen menjalin kerja sama dengan lima  merchant favorit masyarakat Bali yaitu Kopi nAu, Geprek Bensu, Nasi Padang Sepuluh Ribuan, Ayam Geprek Coobek, dan Ayam Geprek Bu Deasy.

Ida Ayu Intan Thriani, Pemilik Ayam Geprek Coobek menyambut baik kerja sama dengan GrabKitchen. Baginya konsep cloud kitchen merupakan peluang bisnis baru yang menjanjikan.

Selain itu investasi di GrabKitchen relatif lebih rendah dibandingkan membuka cabang baru yang membutuhkan biaya besar, baik dari segi persiapan maupun operasional.

“Jangkauan bisnis yang luas dan besarnya basis konsumen yang dimiliki Grab meyakinkan kami akan potensi pertumbuhan GrabKitchen, yang akan mendorong perkembangan bisnis dan semakin dikenalnya Ayam Geprek Coobek oleh konsumen di Bali ke depannya,” kata Ida Ayu Intan.

GrabKitchen menjadi penyedia cloud kitchen terbesar di Asia Tenggara menyusul peluncurannya di luar Indonesia pada Oktober lalu. GrabKitchen telah diluncurkan di kota Bangkok, Thailand, dan Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Kedepannya, GrabKitchen akan segera diluncurkan di Filipina dan Singapura.

Perluasan GrabKitchen secara regional didorong dengan perkembangan pesat GrabFood di seluruh Asia Tenggara.

Pada periode Juni 2018 hingga Juni 2019, Gross Merchandise Value (GMV) GrabFood mengalami kenaikan sebanyak 900%, dengan volume pengiriman tujuh kali lipat selama periode yang sama di enam pasar Asia Tenggara.

GrabFood mengusung strategi hyperlocal ke GrabKitchen diman a penawaran GrabKitchen akan bervariasi di setiap negara. (dan)