Simpatisan JRX bagikan Pangan Gratis.

 

Denpasar (Metrobali.com)-

28 oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda oleh bangsa Indonesia. Banyak cara dilakukan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda tersebut. Sekitar pukul 10.00 wita pada rabu 28 oktober 2020 nampak sejumlah pemuda berkumpul didekat lapangan alun-alun Kota Denpasar. Dari pakaian yang digunakan, nampaknya mereka adalah simpatisan JRX SID yang dimana I Gede Ari Astina alias JRX saat ini tengah menjalani proses persidangan atas dugaan penghinaan dan ujaran kebencian akibat postingan yang diunggahnya di media sosial.

Nampak mereka membawa beberapa keranjang sayuran segar dan nasi bungkus dan langsung membagikannya kepada masyarakat yang sedang melintas diseputaran Patung Catur Muka yang juga merupakan titik nol Kota Denpasar.

Pembagian sayuran segar dan nasi bungkus tersebut berlangsung singkat, sekitar 20 menit sudah ludes terbagikan, nampak masyarakat antusias menerimanya. Seorang ibu sempat mengucapkan “Semoga Jerink segera bebas nggih”, katanya sambil menerima sepaket sayuran segar.

Seusai kegiatan bagi pangan tersebut, Ngurah Jesen koordinator kegiatan menyampaikan bahwa mereka dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda melakukan kegiatan bagi pangan karena pemuda sebagai garda terdepan dalam mengisi kemerdekaan haruslah berbuat nyata. “Banyak masyarakat yang kesusahan dimasa pandemi ini untuk itu kami mengumpulkan dana secara swadaya untuk kegiatan ini, sebagai pemuda kita harus bertindak nyata menghadapi masa sulit ini”, ujarnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan tentang pribadi seorang JRX yang sangat menghargai kebhinekaan dan menjunjung toleransi. “JRX saat ini ditahan dengan UU ITE yang katanya mencemarkan nama baik dan melakukan ujaran kebencian atas dasar SARA. Padahal seorang JRX itu sangat menghargai kebhinekaan dan toleransi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dari karya-karya lagunya yang diminati banyak orang. Salah satunya yang terkenal lagu Kuat Kita Bersinar yang mengajak kita membangun dunia dalam perbedaan”, jelasnya lagi.

Didepan awak media Ngurah Jesen menjelaskan jika pribadi seorang I Gede Ari Astina merupakan pribadi yang selalu menggaungkan tentang asas toleransi, Pluralisme dan Semangat Kebhinekaan.

Ia menampik tuduhan bahwa dalam postingan yang diunggah oleh JRX itu bermuatan ajakan untuk membenci Suku, Ras dan antargolongan seperti yang didakwakan dalam persidangan.

Jesen menambahkan “Bagaimana mungkin seorang JRX yang mempunyai latar belakang sangat menghargai kebhinekaan itu dianggap memprovokasi  Suku Agama, Ras dan antargolongan. Padahal disetiap panggung dan kesempatannya JRX selalu menyerukan agar kita selalu saling rangkul tanpa membedakan Suku Agama, dan Ras”, tutur Jesen menutup wawancara.

250 Sayur dan 250 Nasi bungkus habis dalam sekejap. Sehabis itu massa langsung membubarkan diri dengan tertib.

 

Pewarta : Made Bali