Keterangan foto: Peringatan operasi lintas laut digelar di Monumen Perjuangan Lintas Laut Cekik Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Senin (8/7)/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Peringatan operasi lintas laut digelar di Monumen Perjuangan Lintas Laut Cekik Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Senin (8/7). Bertindak selaku inspektur upacara Bupati Jembrana I Putu Artha.

Nampak hadir pada kegiatan tersebut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bali, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko , Danlanal Banyuangi, Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, S.H.,M.Tr.Hanla.,M.M, Ketua DPRD Ketut Sugiasa, Sekda Jembrana I Made Sudiada, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana serta pimpinan OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Jembrana.

Peringatan yang rutin tiap tahun itu, Bupati Artha mengajak seluruh peserta untuk meneladani nilai-nilai peristiwa sejarah perjuangan yang terjadi di Selat Bali 4 April – 4 Juli 1946 silam. “Kita hadir bersama ditempat ini untuk mengenang, membayangkan betapa dasyat dan mencekamnya pertempuran tersebut. Namun yang patut kita petik dan teladani , semangat perjuangan pelaku sejarah, yang berjuang dengan gigih , tak kenal menyerah tanpa memandang suku agama serta keterbatasan kala itu, “ ucap Bupati Artha.

Pada momen peringatan itu, Bupati Artha juga mengucapkan terimakasih setinggi—tingginya kepada para veteran pejuang kemerdekaan dan pelaku sejarah yang tulus berjuang mempertahankan kemerdekaan. “kita generasi penerus sepantasnya siap melanjutkan perjuangan itu. Jangan goyah karena hasutan, jangan terpecah belah hanya perbedaan aspirasi dan pilihan. Tetap bersatu padu dan menyamabraya dan isi kemerdekaan dengan kreativitas serta inovasi , ”tegas Bupati Artha.

Berakhirnya upacara, Bupati Artha didampingi Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa turut menyerahkan secara simbolis bantuan sarana paket belajar kepada siswa-siswi SD dan SMP kurang mampu se-Jembrana. Bantuan itu berasal dari Keluarga besar Almarhum Bapak Markadi , salah satu pelaku sejarah dalam pertempuran laut di Selat Gilimanuk. Untuk tingkat SD dibantu sebanyak 80 paket serta tingkat SMP sebanyak 40 paket, yang berisi perlengkapan sekolah.

Peristiwa Operasi Lintas Laut sendiri berawal pada tanggal 4 April 1946 ketika sepasukan Tentara Keamanan Bagian Laut (TKR Laut) yang dikenal dengan Pasukan M di bawah pimpinan Kapten Laut Markadi , melakukan pertempuran sengit dengan pasukan patroli Belanda. Pertempuran yang berlangsung 15 menit, namun sudah cukup untuk berhasil mengalahkan musuh. Hingga kini tercatat sebagai pertempuran laut pertama dalam sejarah RI.

Sumber: Humas Pemkab Jembrana