Jakarta (Metrobali.com) –

Memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming berpesan terutama kepada perempuan untuk berani menghadapi tantangan dalam berbisnis.

Meski perempuan, menurut Maming, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri. Permasalahan yang sering dihadapi perempuan dalam berkarir ataupun berbisnis menjadi momok tersendiri.

Mulai dari masalah mental hingga isu gender yang kerap membuat wanita sulit untuk mengembangkan karir sebagai pengusaha. Masih banyak masyarakat umum yang belum memberikan kebebasan bagi perempuan untuk menjalankan kehidupannya.

“Akibatnya, perempuan menjadi lebih takut gagal untuk memulai bisnis. Solusinya adalah sebaiknya jangan dengarkan semua omongan orang lain,” ujar Maming, seperti keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Menurut Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu, tudingan negatif tersebut harus diabaikan dan tetaplah bekerja keras untuk membuktikan kemampuannya. Buatlah rencana bisnis dan mulailah dari yang sederhana, serta jangan takut untuk berkolaborasi atau mencari partner kerjasama untuk bisnis.

“Kebanyakan perempuan yang telah menikah dan memiliki anak, akan kesulitan membagi waktu antara bisnis dan keluarga. Untuk menjalani banyak peran sekaligus, sebagai istri, ibu, dan pebisnis akan sangat sibuk sekali. Dan itu menguras energi yang cukup besar,” ucapnya.

Maming mengatakan, sangat diperlukan perencanaan yang matang sebelum memulai bisnis, khususnya mengenai waktu kerja agar saat bisnis berjalan semua dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan sebelumnya. Jagalah mood dan kuatkan mental entrepreneur.

“Yang perlu diketahui adalah dalam bisnis akan selalu ada masalah dan tantangan baru, maka tidak perlu kaget atau panik bila hal tersebut datang kepada Anda,” ungkap Pria kelahiran 17 September 1981 itu.

Maming mengingatkan, bisnis adalah kompetisi. Diskriminasi gender membuat perempuan terkadang diperlakukan berbeda dalam pekerjaan termasuk berbisnis. Solusinya, kata Maming, hindari untuk bekerjasama dengan orang-orang yang memandang rendah karena masalah jenis kelamin. Bergabunglah dengan komunitas bisnis dan lembaga perempuan untuk mendapatkan dukungan.

“HIPMI hadir buat startup juga. Siapapun dia yang punya bisnis bisa banget gabung di HIPMI. Ada banyak benefit, seperti perluasan jaringan dan call kredit usaha rakyat (KUR) yang mudah dengan bunga kecil melalui bank penjamin yang sudah kerjasama dengan HIPMI,” tuturnya.

CEO PT. Batulicin Enam Sembilan Group dan PT. Maming Enam Sembilan itu menambahkan, masalah perempuan dalam berbisnis adalah kurang percaya diri. Perempuan terkadang menganggap dirinya lebih lemah daripada laki-laki. Secara fisik, mungkin benar. Namun, kemampuan berbisnis belum tentu.

“Apapun bisnisnya, sebagai perempuan harus meningkatkan kepercayaan diri. Belajarlah dari para pebisnis dan pemimpin perempuan dunia yang telah membuktikan bahwa perempuan tidak kalah tangguh dari laki-laki. Ingatlah bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai derajat yang sama di dunia bisnis. Sudah banyak perempuan yang menjadi pengusaha atau memiliki jabatan tinggi di perusahaan. Jadi, optimislah bahwa Anda juga bisa sukses seperti mereka,” imbuhnya. (hd)