Percepatan Program Bedah Rumah, Gubernur Undang Pelaku Perbankan
Denpasar (Metrobali.com)-
Dalam usaha untuk mempercepat pengentasan kemiskinan Gubernur Bali sudah melakukan berbagai usaha meskipun dengan dana yang terbatas. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan mengetuk hati para pelaku perbankan untuk ikut berpartisipasi dalam program-program tersebut. Untuk itu Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, mengundang para direksi perbankan dan BUMN yang ada di Bali dalam sebuah acara Gala Dinner, yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur, Gedung Jaya Sabha, Kamis (6/11). Dalam sambutannya, Pastika menyampaikan permasalahan mendasar yang masih ada di Bali sekarang ini adalah masalah kemiskinan. Pastika menceritakan kondisi masyarakat Bali dimana sebagian dari mereka hidup dengan gemerincing Dolar sedangkan di bagian lain masi banyak yang hidup serba kekurangan.
“ Di tengan Gemerincing Dolar, masih Banyak masyarakat kita yang hidup dalam kemiskinan, boro-boro beras, air saja mereka tidak punya,, apalagi untuk tidur di tempat yang layak” tegasnya. Pastika menambahkan bahwa dari sebagian besar yang hadir di dalam acara ini memiliki kehidupan yang cukup mapan, dan seandanya masing masing orang yang ada ini bisa menyisihkan sebagian kecil saja dari penghasilannya, maka kemiskinan yang ada di Bali ini akan cepat bisa terentaskan.
Di Bali, mungkin ada lebih dari 20 ribu orang kaya, makanya akan sangat mudah kalau mereka ikut membantu masyarakat miskin yang sekarang tinggal tersisa sekirat 10 ribu KK, “Yang sangat menghantui pikiran saya selama ini adalah memikirkan kondisi mereka dimana disini saya hidup dengan kondisi yang sangat-sangat layak bahkan berlebih, sedangkan rakyat saya di sana hidup dengan kondisi yang sangat miskin, minum saja sudah kurang karena mereka hanya mampu membeli air 1 ember air dengan harga Rp.1000” jelasnya. Pastka juga mengapresiasi yang pihak-pihak yang selama ini telah ikut membantu pemerintah untuk ikut maupun perusahaan hotel. Ia juga sangat terkesan dengan orang asing yang tergabung dalam LSM Soleman, yang selama ini juga sangat peduli dengan kondisi orang miskin yang ada di Bali.
Kepala kantor Otoritas Jasa Keuangan (LJK), Zulmi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa usaha bisnis tidak hanya bertanggung jawab terhadap pembangunan ekonomi, akan tetapi juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, melaui Corporate Social Resposibility (CSR). CSR ini harus dilakukan atas kemauan sndiri dan diharapkan juga bisa memberikan keuntungan baik bagi perusahaan maupun lingkungan di sekitar. Salah satu komitmen dari penerapan CSR adalah mengurangi jumlah kemiskinan menjadi setengahnya dari yang ada sekarang di tahun 2015. Ia mengajak seluruh usaha jasa keuangan yang ada di Bali untuk ikut membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam usaha mengentaskan kemiskinan,
Dalam acara dinner ini sebagian dari undangan yang hadir langsung bersedia untuk menyumbang sehingga berhasil terkumpul sebanyak 219 unit bedah rumah dimana sebagian besar akan direalisasikan di tahun 2015. AD-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.