Malioboro Yogyakarta

Jembrana (Metrobali.com)-

Keberangkatan puluhan pelaku PNPM se-Kecamatan Mendoyo ke Yogyakarta, dinilai sejumlah warga Mendoyo sebagai “melali” menghambur-haburkan anggaran. Bahkan warga lainya menilai miring kegiatan tersebut sebagai pengkondisian. Apalagi keberangkatan tersebut menjelang hajatan Pemilu Presiden (pilpres).

Salah seorang warga Mendoyo yang minta namanya tidak disebutkan, Minggu (29/6) kemarin mengatakan keberangkatan puluhan pelaku PNPM dan perbekel se-Kecamatan Mendoyo ke Jawa hanyalah buang-buang anggaran. Pihaknya juga menduga keberangkatan tersebut pengkondisian menjelang pilpres. “Anggarannya dari mana. Kalau dari kantong pribadi saya yakin mereka tidak mau berangkat” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Kerjasama Antar Daerah/PNPM se-Kecamatan Mendoyo yang juga Perbekel Yehembang Kangin, Gede Suardika saat dikonfirmasi membenarkan keberangkatan tersebut. Namun pihaknya membantah jika keberangkatan itu dikatakan “melali” atau menghambur-hamburkan anggaran.

Menurutnya keberangkatan selama tiga hari bersama 45 orang lainnya itu sebagai kegiatan study banding program PNPM dan sudah melalui musyawarah. Pasalnya di PNPM itu juga terdapat unit simpan pinjam perempuan (SPP). “Kami kedepan ingin ada peningkatan mutu dan partisipasi kelompok. Kami study banding ke Berebah, Sleman, Jawa Tengah, karena tahun 2012 lalu mereka mendapat anugrah dengan tunggakan 0 persen dan simpan pinjamnya lancar” pungkasnya. MT-MB