Foto : Sekjen Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), I Dewa Nyoman Budiasa saat peringatan Hari Pelaut Sedunia (Day ofSeafarer) di Bali Seafarers Center, Istana Taman Jepun, Denpasar, Minggu (24//62018).

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Hari Pelaut Sedunia (Day ofSeafarer) yang jatuh setiap tanggal 25 Juni dirayakan dengan meriah hari ini di Bali Seafarers Center, Istana Taman Jepun, Denpasar, Minggu (24/6/2018). Perayaan Hari Pelaut dihadiri oleh lebih dari 300 orang dari kalangan pelaut dan undangan.

Dalam kata sambutannya, Sekjen Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), I Dewa Nyoman Budiasa menyampaikan bahwa Pelaut termasuk sebagai pejuang devisa. “Sehingga sudah seharusnya pemerintah pusat dan daerah memberikan kemudahan dan perlindungan hukum yang jelas bagi para pelaut Indonesia,” kata Dewa Budiasa.

Namun selama ini, pemerintah belum memberi perhatian serius pada peningkatan kesejahteraan pelaut. Begitu pula dalam hal peningkatan SDM belum ada skema yang jelas dari pemerintah Indonesia. Padahal pemerintah negara tetangga seperti Filipina sudah jauh lebih maju dan serius meningkatkan SDM dan kesejahteraan para pelautnya sehingga mempunyai daya saing global.

“Kita jauh tertinggal dari Filipina. Belum lagi negara lain seperti India yang juga sudah sangat serius mengurus pelautnya. Indonesia kapan,” kata Dewa Budiasa.

Permasalahan lain juga muncul ketika para calon pelaut belum mendapatkan kemudahan dalam proses keberangkatan mereka. Terutama proses mendapatkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh para pelaut tersebut. Maka kedl depan KPI akan lebih condong mengambil peran dalam memperjuangkan perlindungan hukum yang mendukung dan melindungi tenaga kerja pelaut serta bagaimana pemerintah memberikan kemudahan bagi para calon pelaut.

Salah satu hal lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah memberikan kemudahan bagi  dalam mendapatkan dokumen yang dibutuhkan oleh calon pelaut. Pemerintah dapat memberikan subsidi khusus pembuatan dokumen passport dan Buku Pelaut bagi para calon pelaut.

“Pemerintah dapat memberikan kemudahan bagi calon pelaut dengan memberikan Subsidi khusus atas pembuatan Passport dan Buku Pelaut. Program subsidi tersebut lebih mudah dan cepat untuk direalisasikan dan memiliki tingkat persentase keberhasilan program yang lebih besar,”  tegas Dewa Budiasa.

Hari Pelaut Sedunia ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) pada 2010 dalam konferensi tingkat tinggi IMO di Manila, Filipina. Dengan tema peringatan SeafarersWellbeing. Peringatan Hari Pelaut Sedunia di Istana Taman Jepun ini  diisi dengan berbagai kegiatan antara lain, lomba panahan tradisional, sepak bola remaja, seminar yang melibatkan pelaut dan keluarganya maupun masyarakat umum.

Turut diundang pula tokoh masyarakat Denpasar, Ida Bagus Dharmawijaya Mantra yang juga merupakan Walikota Denpasar, dalam kesempatan ini diwakili oleh Ida Bagus Bima Putra. Hadir pula Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali I Dewa Putu Susila, Ketua DPW JPKP (Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan) Bali Eka Budiyasa yang merupakan mitra strategis KPI, Direktur Bahamas Maritim School (BMS)  Made Wijaya, tokoh masyarakat Denpasar yang juga anggota DPRD Kota Denpasar AA Ngurah Gede Widiada, perwakilan para agen kapal pesiar dan para stakeholder lainnya.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha