Ilustrasi. (ist)

 

PKN atau Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang telah ada dari bangku sekolah dasar sampai dengan bangku Sekolah Menengah Atas, bahkan terdapat beberapa program studi di bangku kuliah yang memberikan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, hal tersebut disebabkan oleh perlunya untuk menanamkan pendidikan karakter pada diri mahasiswa atau mahasiswi di bangku perkuliahan. Sangat pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan itu terhadap ekistensi pendidikan yang terdapatdi negara Indonesia dan tidak dapat terpisahakan juga diantara pendidikan karakter dengan pendidikan kewarganegaraan atau PKN. Dimana pada proses membentuk karakter siswa atau siswi itu dibutuhkan adanya pendidikan kewarganegaraan sebab dengan tidak adanya pendidikan kewarganegaraan maka proses membentuk karakter generasi bangsa tidak akan berjalan secara maksimal. Apabila tidak ada hal yang bisa memberikan bantuan proses membentuk karakter anak maka dapat muncul kemungkinan problematika yang berkaitan dnegan karakter pada generasi penerus bangsa Indonesia, bahkan kejadian tersebut akan secara terus-menerus dan berkelanjutan serta tidak dapat berhenti (Ani Sulianti, 2020).

Untuk itu peranan yang diberikan oleh pendidikan kewarganegaraan pada pelaksanaan membentuk karakter para penerus bangsa itu dibutuhkan sebab pada PKN atau pendidikan kewarganegaraan tersebut tidak hanya diberikan pelajaran tentang peraturan dan hukum negara. Namun juga diberikan pelajaran yang berkaitan dengan norma, nilai, dan cara bersikap yang baik dalam kehidupan bermasyarakat serta berkeluarga. Dimana pendidikan kewarganegaan tidak hanya sekedar sebuah mata pelajaran saja. Namun PKN ini juga dipakai sebagai bentuk dari tolak ukur pada proses pembentukan karakter pada generasi milenial. Dalam dunia pendidikan, pendidikan kewarganegaraan atau PKN sangatlah penting dan tidak boleh dihapuskan. Untuk itu tujuan utama dalam sebuah pemasyarakatan tentunya membutuhkan peranan dari eksistensi pendidikan kewarganegaraan atau PKN, umumnya tujuan utama dalam sebuah masarakat adalah kesejahteraan, dimana kesejahteraan tersebut akan terwujud apabila masyarakat dapat mematuhi segala bentuk peraturan yang terdapat di dalam pendidikan kewarganegaraan sehingga dapat disebarluaskan dalam pendidikan, agar dapat bersatu untuk mewujudkan tujuan utama (Yuga Fibra Nurhakim, 2021).

Tujuan dari tulisan ini adalah mengetahui peranan yang diberikan oleh PKN atau pendidikan kewarganegaraan di dalam mewujudkan tujuan utama dari pemasyarakatan. Dimana pendidikan kewarganegaraan ini mempunyai peranan yang sangatlah bentuk di dalam mewujudkan tujuan utama pemasyarakatan yakni peran untuk melakukan pembentukan karakter pada para penerus generasi bangsa, hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh  Tri Izma dan Vira yang menyatakan jika pendidikan kewarganeagraan mempunyai peranan yang sangatlah penting untuk melakukan pembentukan karakter kepribadian pada para remaja, dimana pembelajaran pendidikan kewarganegaraan berjalan secara verbalistik dan terorientasi pada penguasaan inti dari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dimana pendidikan kewarganegaraan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan bermasyarakat dalam sehari-hari sehingga dengan adanya pendidikan kewarganegaraan dapat dipakai oleh setiap individu untuk melakukan pemecahan masalah dalam kehidupan yang sedang dialami, selain itu dengan adanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan ini bisa membuat masyarakatnya menjadi warga negara Indonesia yang baik dan taat pada peraturan, sebab pendidikan kewarganegaraan mempunyai peranan untuk membangun dan mengembangkan karakter yang terdapat dalam diri setiap generasi penerus bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan atau PKN adalah sebuah alat pasif yang digunakan untuk melakukan pembangunan dan pengembangan system demokrasi pada negara Indonesia (Tri Izma, 2019).

Mengingat bahwa pendidikan kewarganaegaraan atau PKN merupakan sebuah program mata pelajaran yang memberikan pelatihan terhadap siswa ataupun siswi untuk berfikit lebih kritis, analitis, dan berperilaku secara demokratis, di dalam PKN atau pendidikan kewarganegaraan pernaan seorang tenaga pendidikan di dalam melakukan pembentukan karakter siswa dan siswinya yakni dengan menggunakan metode menjadi sebuah contoh dan teladan kepada siswa-siswinya sehingga perliakunya harus baik sesuai dengan kelima sila dalam Pancasila, yang mana tenaga pendidik harus mempunyai sifat integritas yang tinggi dan menerapkan hidup dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi di dalam melaksanakan tugas  dan kewajibannya sebagai guru, selain itu guru juga harus bisa memberikan pemahaman bagi siswa-siswinya mengenai kelima sila dalam Pancasila agar mereka mengerti landasan dalam bernegara dan berbangsa. Untuk itu diperlukan tenaga pendidik yang benar-benar layak bagi dunia pendidikan sehingga dapat memaksimalkan peranan pendidikan kewarganegaraan untuk membangun jiwa nasionalisme warga negara Indonesia (Karina Cahyani, 2021).

Tidak hanya berperan pada dunia pendidikan bagi para remaja Indonesia, tetapi pendidikan kewarganegaraan juga memiliki peranan penting di dalam lembaga binaan pemasyarakatan, dimana dengan adanya pendidikan kewarganegaraan dengan penjelasan serta pemahaman lebih detail mengenai Pancasila tentu akan membantu pembentuk karakter dan kepribadian yang baik terhadap setiap orang yang berada dalam lembaga binaan pemasyarakatan, hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lusiana yang menyatakan bahwa dengan memberikan pembelajaran yang berkaitan dengen pendidikan kewarganegaraan dengan berbagai bentuk penjelasan san pemahaman nilai yang terkandung di dalam semua kelima sila pada Pancasila menjadi sebuah kunci terpenting di dalam pelakukan pembentukan karakter terhadap para warga binaan lembaga pemasyarakatan, sebab dengan munculnya sosialisasi yang berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila memberikan bekal untuk warga binaan lembaga pemasayarakatan pada saat mereka keluar dari tahanan, dengan pemberian pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan baru, memberikan pengingat agar kembali menjadi warga negara Indonesia yang berguna untuk bangsa dan negara. Dan yang lebih spesifik adalah agar para warga binaan lembaga pemasyarakatan dapat memenuhi segala macam kebutuhannya dengan menanamkan prinsip hidup yang baik serta mampu ikut serta dalam berbagai kegiatan masyarakat dengan mengedepakan tanggung jawab dan membantu proses pembangunan nasional (Rahmatiani, 2021).

Karena pada era globalisasi saat ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan keadaan yang serba mengalami perubahan baik pada teknologi komunikasi ataupun pada ilmu pengetahuan, namun perkembangan pada berbagai bidang tersebut terdapat nilai positif dan negatifnya, dimana nilai negatifnya adalah dengan perkembangan teknologi dan informasi dapat membuat setiap orang dapat berkomunikasi tanpa adanya jarang begitu juga budaya yang dapat diakses oleh stiap orang sehingga memungkinkan membuat generasi milenial terseret pada budaya luar negeri dan melupakan nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia. Oleh sebab itu mata pelajaran PKN atau pendidikan kewarganegaraan sangat dibutuhkan keberadaannya dalam dunia pendidikan, sebab memiliki peranan menimbulkan kembali rasa cinta tanah air, nilai-nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sehingga dapat memberikan efek pemangunan jiwa nasionalisme yang berlandaskan pada nilai- nilai pada Pancasila yitu nilai ketuhanan, kemudian nilai kemanusiaan dalam bermasyarakat, nilai persatuan diantara banyaknya suku, budaya, nilai kerakyatan, nilai keadilan, nilai persaingan, dan nilai sopan santun, nilai kemerdekaan dan nilai kedamaian. Sehingga dengan eksistensi pendidikan kewarganegaraan membuat para warga negara Indonesia dapat menerapkan system filter pada masa globalisasi dengan tetap memepertahankan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia yang mempunayai dasar negara yaitu Pancasila yang digunakan sebagai pedoman di dalam bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara (Resfira, 2019).

Sehingga dapat disimpulkan jika pendidikan kewarganegaraan memiliki pernaan penting sebab dapat memebrikan efek pembangunan terhadap wawasan secara global bagi warga negara Indonesia. Ada nilai-nilai mendasar yang terdapat pada pendidikan kewarganegaraan, dimana nilai-nilai dalam Pancasila yang dijadikan sebagai landasan untuk proses pengembangan dunia bidang pendidikan kewarganegaraan pada era globalisasi pada sekarang ini. Dimana nilai-nilai yang ada dalam pendidikan kewarganegaraan ini dimaksudkan untuk melakukan penciptaan berbagai jenis masyarakat yang mempunyai karakter yang diperlukan pada era globalisasi, sehingga peranan yang diberikan oleh pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting sebab pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mempunyai tujuan utama untuk melakukan pembentukan pada warga masyarakat negara Indonesia yang baik pada saat menjalanni kehidupannya sehari-hari ataupun pada menjalankan kehidupan di dalam berbangsa ataupun bernegara. Dengan begitu, masyarakat negara Indonesia diharapkan dapat mempunyai karakter dan kepribadian yang selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sehingga terwujudkannya tujuan pemasyarakatan yakni menjadikan generasi penerus bangsa yang cerdas dan mempunyai etika serta moral yang baik sehingga membuat negara Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan bermartabat. sebab ketika semua warga negara Indonesia mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila maka secara tidak langsung ikut berkontribusi untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat yakni tidak mudah terpengaruh pada budaya negara lain dan memperkokoh budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri (Mila Lisnadiani Iswanda, 2021).

 

Profil Penulis

Nama : I Putu Bayu Rama Mahendra
Pekerjaan : Taruna Muda Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Asal : Gianyar, Bali