Klungkung ( Metrobali.com )-

Prahu tradisional Mutiara membawa penumpang 33 orang mengalami musibah. Prahu yang saban hari pulang pergi jurusan Toya Pakeh-Kusamba ketika baru meninggalkan pelabuhan Toya Pakeh,  Nusa Penida dengan jarak 100 meter terbakar. Akibatnya penumpang panik menyelamatkan diri dengan cara mencebur ke laut. Kapal tersebut milik Abdul Gapar, 40, yang juga sebagai kapten perahu alamat Kampung Kusambe Klungkung, dengan Nakoda kapal atas nama, Hanan, 45, yang juga sebagai nelayan  asal kampung Toye Pakeh dan jumlah ABK 3 orang.

Dari informasi yang didapat Metrobali.com bahwa pada hari Selasa (  13/8 ) sekira pukul 08.00 wita di pelabuhan kampung Toye Pakeh, desa Toye Pakeh, Nusa Penida, Klungkung, ketika perahu tradisional Mutiara hendak meninggalkan pelabuhan setempat menuju pelabuhan tradisional yang ada di desa Kusamba, Klungkung, baru berjalan 100 meter meninggal pelabuhan Toye Pakeh, tiba-tiba kebakaran. Diduga terbakarnya perahu itu akibat hubungan arus pendek pada mesin dengan kekuatan 40 BK yang menimbulkan percikan api.

Hal itu dibenarkan Kapolsek Nusa Penida Kompol I Wayan Sarjana ketika dikonfirmasi pia ponselnya Selasa ( 13/8 ). Menurutnya sekira pukul 07.45 Wita perahu sampan Mutiara yang menggunakan 4 (empat) mesin dengan kekuatan 40 BK dengan penumpang 33 orang meninggalkan pelabuhan Toya Pakeh menuju Kusamba kemudian kurang lebih 100 meter dari tepi pantai tiba-tiba terlihat api dari mesin perahu tersebut sehingga menyebabkan kebakaran, ungkapnya.

Masyarakat yang melihat kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan dengan mengunakan 10 bout untuk mengevakuasi muatan yang ada di dalam perahu dengan secepatnya sehingga muatan perahu tersebut semua dapat di selamatkan.
Namun sayang nahkoda atas nama Hanan mengalami luka bakar dan saat ini masih mendapat perawatan di puskesmas setempat, ujar Sarjana.

Akibat kejadian tersebut 4 buah mesin  perahu dengan kekuatan 40 BK terbakar, 1 buah sepeda motor Yamaha FU DK 6739 M, dan barang-barang milik penumpang yang terdiri dari tas dan sembako. Kerugian keseluruhan diperkirakan kurang lebih sebesar Rp 150 juta. Kejadian tersebut menurut Kapolsek sudah ditangani bersama Dishub, dan Jasaraharja untuk penyelidikan lebih lanjut. SUS-MB