dihantam gelombang

Klungkung ( Metrobali.com )

Angin kencang disertai ombak besar diperairan Nusa Penida Klungkung menyebabkan satu perahu nelayan yang sedang melaut terbalik dihantam gelombang pada kamis ( 7/8 ). Perahu milik I Made Darma 50 asal Dusun Karangsari, Desa Suana Nusa Penida terbalik setelah diahantam gelombang setinggi kurang lebih 3 meter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun perahu dan perlengkapan melaut rusak dan diperkirakan kerugian sebesar Rp 25 juta. Tiga jam perahu yang mengalami kerusakan baru berhasil dievakuasi oleh warga maupun nelayan setempat.

Kejadian itu bermula ketika Darma pada kamis ( 7/8 ) sekira pukul 05.00 wita nekat melaut mencari ikan di sekitar Suana. Saat kejadian, angin sangat kencang disertai gelombang besar. Namun belum sampai ketempat yang dituju untuk mencari ikan, tiba-tiba datang ombak besar setinggi tiga meter. Akibat diterjang ombak tinggi itu, perahu terbalik. Darma sendiri berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang menggunakan kantih bambu perahu yang patah.

Dari imformasi yang diapat kalau Darma sendiri mengaku berjam-jam berenang untuk mencapai bibir pantai Karangsari. Selnjutnya dengan nafas tersengal sengal dirinya meminta tolong kepada warga dan teman nelayan setempat. Salah satu warga I Ketut Suweca yang turut menolong mengatakan dirinya terkejut melihat perahu yang terbalik di daerah pelabuhan Mentigi. Meilhat itu dirinya langsung mengimformasikan kepada temen-teman untuk membantu mengevakuasi perahu yang terdampar ke pantai Mentigi. “ Saya lihat sendiri ada perahu nelayan itu terbalik dan terapung ditengah laut, dan langsung bersama teman teman untuk mengevakuasi perahu tersebut, “ ujarnya.  Sueca menambahkan kalau angin sangat kencang pada saat sasih karo tepatnya Agustus. “ Nelayan yang hendak melaut mencari ikan harus berhati-hati melaut pada musim sasih karo ( bulan Agustus ), “ harap Suweca.

Sementara itu Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri YW, Sik kepada Metrobali.com mengucapkan puji syukur nelayan yang mendapat musibah saat melaut jukungnya dihantam gelombang dalam keadan selamat karena mereka pada umumnya nelayan yang berpengalaman. Meskipun demikian menurut Sri untuk keselamatan agar nelayan senantiasa memperhatikan himbauan terkait dengan cuaca saat ini khusus di bulan agustus yang cendrung ekstrim. Agar jangan memaksakan diri, karena beresiko terkait dengan musibah di laut. Kapolres menambahkan kalau beberapa kali kejadian dibulan agustus seingatnya sempat menelan korban, karena itu dalam rangka mencegah peristiwa tersebut tidak terulang agar masyarakat lebih berhati hati.  “ Lagi sekali saya minta kepada nelayan memperhatikan hinbau gar jangan melaut saat cuaca ekstrim sperti ini, “ pinta Kapolres. SUS-MB